Syarah Aqidah: (Point 32) Mengimani Adanya Yaumul Akhir l Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas
Ahlus Sunnah Mengimani Adanya Yaumul Akhir adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Syarah Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Yazid bin ‘Abdul Qadir Jawas pada Sabtu, 14 Rabiul Awal 1442 H / 31 Oktober 2020 M.
CERAMAH AGAMA ISLAM TENTANG AHLUS SUNNAH MENGIMANI ADANYA YAUMUL AKHIR
Termasuk beriman kepada hari akhir yaitu mengimani apa-apa yang telah dikabarkan (disampaikan) oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tentang apa-apa yang terjadi setelah kematian. Hukum beriman kepada hari Akhir adalah wajib.
Allah dan RasulNya sering menyebutkan tentang iman kepada Allah dan hari akhir, hal ini menunjukkan pentingnya beriman kepada hari akhir. Beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala berarti beriman kepada permulaan dan beriman kepada tempat kembali. Orang yang tidak beriman kepada hari akhir berarti ia tidak beriman kepada tempat kembali. Orang yang tidak beriman kepada hari akhir berarti ia tidak beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Disebut sebagai hari akhir karena tidak ada hari lagi setelahnya dan itulah akhir perjalanan hidup manusia. (Disebutkan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin dalam kitabnya Syarhul ‘Aqiidah al-Waasithiyyah)
Termasuk iman kepada hari akhir, yaitu mengimani tentang adanya fitnah kubur, adzab kubur, nikmat kubur, dikumpulkannya manusia di padang Mahsyar, ditegakkannya Mizan (timbangan), dibukakannya catatan-catatan amal, adanya Hisab, al-Haudh (telaga), Shirath (jembatan), Syafa’at, serta adanya surga dan neraka.