Latest videos
777. HAK SUAMI ATAS ISTRI
Riyadush Shallihin
Bab 35 | Hak suami atas istri
769. ORANG YANG TERBAIK
Riyaadush Shaalihiin
Bab 34 | Wasiat berbuat baik kepada wanita
Hadits ke-283 | Hadits Abu Hurairah Radhiallahu 'anhu
Dari Abu Hurairah Radhiallahu 'anhu beliau berkata, Rasulullah ﷺ bersabda,
وعن أبي هريرة رضي اللَّه عنه ، قال : قال رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « أَكْمَلُ المُؤْمنين إِيمَاناً أَحْسنُهُمْ خُلُقاً ، وَخِياركُمْ خيارُكم لِنِسَائِهِم » رواه التِّرمذي وقال : حديثٌ حسنٌ صحيحٌ
“Orang Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang terbaik akhlaknya, dan orang yang terbaik di antara kalian adalah yang terbaik kepada istrinya." (HR. Tirmidzi, beliau berkata hadits hasan-shahih)
112. MELIHAT DENGAN DUA SISI
Tadzkiratus saami' wal mutakallim fii adabil 'alim wal muta'alim
(Adab Penuntut Ilmu dan Adab Para Ahli Ilmu)
Karya Ibnul Jama'ah
Bab 2, Pasal 1, Poin 8
8. SEMANGAT BERMUAMALAH DENGAN AKHLAK MULIA
Bermuamalah kepada manusia dengan ahlak yang mulia seperti menampakkan wajah yang berseri, menyebarkan salam, memberi makan, menahan amarah, tidak mengganggu orang lain, Berempati terhadap kesulitan-kesulitan mereka, mendahulu kan kepentingan orang lain, tidak egois, berlaku adil tidak curang, berterimakasih atas kebaikan, memberikan kegembiraan, berusaha memenuhi kebutuhan orang lain, menggunakan kedudukannya untuk menolong orang lain, lemah lembut kepada orang-orang faqir, menyayangi tetangga dan kerabat, membantu menolong serta berbuat baik kepada murid.
Jika ia melihat orang yang belum melaksanakan Shalat maupun bersuci dengan baik atau perkara syari'at lainnya ia mengajarinya dengan ramah dan lemah lembut, sebagaimana Nabi berbuat demikian kepada orang badui yang kencing di masjid '8 juga dengan Muawiyah bin Hakam ketika berbicara dalam shalat .
94. Kajian Wanita Kitab Al-Wabilush Shayyib
Pasal: TANDA-TANDA PENGAGUNGAN TERHADAP LARANGAN-LARANGAN SYARIAT
Adapun tanda-tanda pengagungan terhadap larangan-larangan syari'at adalah dengan bersungguh-sungguh menjauhkan diri dari terjatuh kepada larangan tersebut, sebab-sebabnya dan apa-apa yang mengajak kepadanya; menjauhi seluruh wasilah yang mendekatkan kepadanya, seperti orang yang lari dari tempat-tempat yang terdapat gambar-gambar yang membuat fitnah padanya karena takut terfitnah dengannya; meninggalkan hal-hal yang tidak ada bahaya padanya sebagai bentuk kehati-hatian terhadap apa yang ada bahaya padanya; menjauhi berlebih-lebihan dalam mengerjakan hal-hal yang mubah karena khawatir terjatuh pada hal-hal yang makruh; dan meninggalkan orang yang terang-terangan melakukan larangan tersebut, mem-perindahnya, mengajak kepadanya, memudah-mudahkannya dan tidak peduli terhadap larangan yang dikerjakannya, karena bergaul dengan orang seperti ini dapat mengundang kemarahan dan kemurkaan Allah Ta'ala, dan tidak ada yang bergaul dengannya kecuali orang yang telah hilang dari hatinya pengagungan terhadap Allah Ta'ala dan hal-hal yang diharamkan-Nya.
914. HARI INI, SEKARANG ATAU NANTI LEBIH MELELAHKAN
Riyaadush Shaallihin
Bab 38 | Kewajiban mendidik dan memerintahkan keluarga untuk taat kepada Allah
Hadits ke-304 | Abu Hafsh Umar bin Abu Salamah Abdullah bin Abdul Asad Radhiallahu ‘anhu
Dari Abu Hafsh Umar bin Abu Salamah Abdullah bin Abdul Asad, anak tiri Rasulullah ﷺ , beliau berkata,
وعن أبي حفْصٍ عُمَر بن أبي سلَمةَ عبدِ اللَّه بنِ عبدِ الأَسد : ربيبِ رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قال : كُنْتُ غُلاماً في حجْرِ رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، وكَانَتْ يَدِي تَطِيشُ في الصَّحْفَةِ ، فقال لي رسولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « يا غُلامُ سمِّ اللَّهَ تعالى ، وَكُلْ بِيمِينِكَ، وكُل ممَّا يليكَ » فَما زَالَتْ تِلْكَ طِعْمتي بعْدُ . متفقٌ عليه
"Dulu ketika saya masih anak-anak dalam asuhan Rasulullah ﷺ , pernah (pada saat makan) tanganku menjelajah semua bagian nampan. Maka Rasulullah ﷺ menegurku, 'Nak, bacalah bismillah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah apa yang terdekat denganmu.' Maka demikianlah seterusnya cara makanku setelah itu." (Muttafaq ‘alaih)
812. KEUTAMAAN MELAYANI SUAMI
Riyaadush Shaalihiin
Bab 35 | Hak Suami Atas Istri
Hadits ke-290 | Hadits Abu Ali Thalq bin Ali Radhiallahu ‘anhu
Dari Abu Ali Thalq bin Ali Radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,
وعن أبي عليٍّ طَلْق بن عليٍّ رضي اللَّه عنه أَن رسولَ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قال : «إِذَا دعا الرَّجُلُ زَوْجتَهُ لِحَاجتِهِ فَلْتَأْتِهِ وإِنْ كَانَتْ عَلَى التَّنُّور» . رواه الترمذي والنسائي ، وقال الترمذي : حديث حسن صحيح
"Apabila seorang suami mengajak istrinya untuk melayani hajatnya, maka hendaklah sang istri memenuhinya meskipun dia sedang berada di depan tungku." (HR. At-Tirmidzi dan An-Nasa’i. At-Tirmidzi berkata, "Hadits hasan shahih.”)
509. IBARAT BERLAYAR BERSAMA
Riyaadhush Shaalihiin
Bab 23 | Amar Ma'ruf Nahi Munkar
Hadits ke-192 | Hadits an-Nu'man bin Basyir Radhiallahu ‘anhu
Dari an-Nu'man bin Basyir Radhiallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
الرَّابع : عن النعْمانِ بنِ بَشيرٍ رضي اللَّه عنهما عن النبيِّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قال: « مَثَلُ القَائِمِ في حُدودِ اللَّه ، والْوَاقِعِ فيها كَمَثَلِ قَومٍ اسْتَهَمُوا على سفينةٍ فصارَ بعضُهم أعلاهَا وبعضُهم أسفلَها وكانَ الذينَ في أسفلها إِذَا اسْتَقَوْا مِنَ الماءِ مَرُّوا عَلَى مَنْ فَوْقَهُمْ فَقَالُوا : لَوْ أَنَّا خَرَقْنَا في نَصَيبِنا خَرْقاً وَلَمْ نُؤْذِ مَنْ فَوْقَنَا ، فَإِنْ تَرَكُوهُمْ وَمَا أَرادُوا هَلكُوا جَمِيعاً ، وإِنْ أَخَذُوا عَلَى أَيْدِيهِم نَجوْا ونجوْا جَمِيعاً » . رواهُ البخاري .
"Perumpamaan orang yang teguh menjaga larangan-larangan Allah dan orang yang terjerumus di dalamnya adalah bagaikan satu kaum yang mengundi tempat dalam satu kapal, sebagian dari mereka mendapatkan tempat di bagian atas kapal dan sebagian lagi di bagian bawah. Jika orang-orang yang berada di bagian bawah ingin mengambil air, mereka harus melewati orang-orang yang di atas. Maka orang-orang yang ada di bawah berkata, 'Seandainya kita melubangi di bagian bawah kita dan tidak lagi mengganggu orang-orang yang di atas kita?' Jika orang-orang yang di atas membiarkan mereka melakukan apa yang mereka inginkan, niscaya mereka semua binasa. Tetapi jika orang-orang yang di atas itu mencegah mereka, niscaya mereka selamat dan semuanya juga selamat." (HR. Bukhari)
112. MELIHAT DENGAN DUA SISI
Tadzkiratus saami' wal mutakallim fii adabil 'alim wal muta'alim
(Adab Penuntut Ilmu dan Adab Para Ahli Ilmu)
Karya Ibnul Jama'ah
Bab 2, Pasal 1, Poin 8
8. SEMANGAT BERMUAMALAH DENGAN AKHLAK MULIA
Bermuamalah kepada manusia dengan ahlak yang mulia seperti menampakkan wajah yang berseri, menyebarkan salam, memberi makan, menahan amarah, tidak mengganggu orang lain, Berempati terhadap kesulitan-kesulitan mereka, mendahulu kan kepentingan orang lain, tidak egois, berlaku adil tidak curang, berterimakasih atas kebaikan, memberikan kegembiraan, berusaha memenuhi kebutuhan orang lain, menggunakan kedudukannya untuk menolong orang lain, lemah lembut kepada orang-orang faqir, menyayangi tetangga dan kerabat, membantu menolong serta berbuat baik kepada murid.
Jika ia melihat orang yang belum melaksanakan Shalat maupun bersuci dengan baik atau perkara syari'at lainnya ia mengajarinya dengan ramah dan lemah lembut, sebagaimana Nabi berbuat demikian kepada orang badui yang kencing di masjid '8 juga dengan Muawiyah bin Hakam ketika berbicara dalam shalat .
94. Kajian Wanita Kitab Al-Wabilush Shayyib
Pasal: TANDA-TANDA PENGAGUNGAN TERHADAP LARANGAN-LARANGAN SYARIAT
Adapun tanda-tanda pengagungan terhadap larangan-larangan syari'at adalah dengan bersungguh-sungguh menjauhkan diri dari terjatuh kepada larangan tersebut, sebab-sebabnya dan apa-apa yang mengajak kepadanya; menjauhi seluruh wasilah yang mendekatkan kepadanya, seperti orang yang lari dari tempat-tempat yang terdapat gambar-gambar yang membuat fitnah padanya karena takut terfitnah dengannya; meninggalkan hal-hal yang tidak ada bahaya padanya sebagai bentuk kehati-hatian terhadap apa yang ada bahaya padanya; menjauhi berlebih-lebihan dalam mengerjakan hal-hal yang mubah karena khawatir terjatuh pada hal-hal yang makruh; dan meninggalkan orang yang terang-terangan melakukan larangan tersebut, mem-perindahnya, mengajak kepadanya, memudah-mudahkannya dan tidak peduli terhadap larangan yang dikerjakannya, karena bergaul dengan orang seperti ini dapat mengundang kemarahan dan kemurkaan Allah Ta'ala, dan tidak ada yang bergaul dengannya kecuali orang yang telah hilang dari hatinya pengagungan terhadap Allah Ta'ala dan hal-hal yang diharamkan-Nya.
769. ORANG YANG TERBAIK
Riyaadush Shaalihiin
Bab 34 | Wasiat berbuat baik kepada wanita
Hadits ke-283 | Hadits Abu Hurairah Radhiallahu 'anhu
Dari Abu Hurairah Radhiallahu 'anhu beliau berkata, Rasulullah ﷺ bersabda,
وعن أبي هريرة رضي اللَّه عنه ، قال : قال رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « أَكْمَلُ المُؤْمنين إِيمَاناً أَحْسنُهُمْ خُلُقاً ، وَخِياركُمْ خيارُكم لِنِسَائِهِم » رواه التِّرمذي وقال : حديثٌ حسنٌ صحيحٌ
“Orang Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang terbaik akhlaknya, dan orang yang terbaik di antara kalian adalah yang terbaik kepada istrinya." (HR. Tirmidzi, beliau berkata hadits hasan-shahih)
617. BANTU URUSAN SAUDARAMU
Riyaadhush Shaalihiin
Bab 27 | Mengagungkan kehormatan kaum muslimin & penjelasan tentang hak-hak mereka, serta mengasihi & menyayangi mereka
Hadits ke-238 | Hadits Ibnu Umar -Radhiallahu 'anhu
Dari Ibnu Umar Radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihii wa Sallam bersabda,
وعن ابن عمر رضي اللَّه عنهما أَنَّ رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قال : « المُسْلِمُ أَخُو المُسْلِمِ ، لا يظْلِمُه ، ولا يُسْلِمهُ ، منْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِي حاجتِهِ ، ومَنْ فَرَّج عنْ مُسْلِمٍ كُرْبةً فَرَّجَ اللَّهُ عنْهُ بِهَا كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يوْمَ الْقِيامَةِ ، ومَنْ ستر مُسْلِماً سَتَرهُ اللَّهُ يَوْم الْقِيَامَةِ » متفقٌ عليه
"Orang Muslim adalah saudara Muslim yang Iain, dia tidak menzhaliminya dan tidak menyerahkannya. Barangsiapa yang memenuhi keperluan saudaranya, maka Allah akan memenuhi keperluannya. Barangsiapa yang menghilangkan satu kesulitan dari orang Muslim, maka Allah akan menghilangkan darinya satu kesulitan dari kesulitan-kesulitan Hari Kiamat. Dan barangsiapa yang menutupi (kejelekan) seorang Muslim, maka Allah akan menutupi (kejelekan)nya pada Hari Kiamat." (Muttafaq 'alaih)