893. BAGAIMANA HUKUMNYA MEMBERIKAN BARANG YANG TIDAK KITA SUKA? | Riyaadush Shallihin
893. BAGAIMANA HUKUMNYA MEMBERIKAN BARANG YANG TIDAK KITA SUKA?
Riyaadush Shaallihin
Bab 37 | Infak dari harta yang dicintai & yang terbaik
Hadits ke-302 | Hadits Anas Radhiallahu 'anhu
Dari Anas Radhiallahu ‘anhu beliau berkata,
عن أَنس رضي اللَّه عنه قال : كَانَ أَبُو طَلْحَةَ رضي اللَّه عنه أَكْثَر الأَنْصَارِ بِالمدِينَةِ مَالاً مِنْ نَخْلٍ ، وَكَانَ أَحَبُّ أَمْوالِهِ إِلَيْهِ بَيْرَحاءَ ، وَكانَتْ مُسْتَقْبِلَةَ المسْجِدِ وكانَ رسولُ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم يدْخُلُهَا وَيشْربُ مِنْ ماءٍ فِيهَا طَيِّبٍ قَالَ أَنَسٌ : فلَمَّا نزَلَتْ هَذِهِ الآيةُ : { لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حتَّى تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ } قام أَبُو طَلْحَةَ إِلى رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم فقال : يا رسولَ اللَّه إِنَّ اللَّه تَعَالَى أَنْزَلَ عَلَيْكَ : { لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حتَّى تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ } وَإِنَّ أَحَبَّ مَالي إِلَيَّ بَيْرَحَاءَ ، وإِنَّهَا صَدقَةٌ للَّهِ تَعَالَى أَرْجُو بِرَّهَا وذُخْرهَا عِنْد اللَّه تعالى ، فَضَعْها يا رسول اللَّه حيْثُ أَرَاكَ اللَّهُ، فقال رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم: « بَخٍ ، ذلِكَ مَالٌ رَابحٌ ، ذلِكَ مَالٌ رَابِحٌ ، وَقَدْ سمِعْتُ مَا قُلْتَ ، وَإِنِّي أَرَى أَنْ تَجْعَلَهَا في الأَقْرَبِينَ » فقال أَبُو طَلْحَةَ : أَفْعَلُ يا رسولَ اللَّه ، فَقَسَّمَهَا أَبُو طَلْحَةَ في أَقَارِبِهِ ، وَبَني عَمِّهِ. متفقٌ عليه .
"Abu Thalhah adalah orang Anshar yang paling banyak hartanya -yakni kebun kurmanya- di Madinah, dan harta yang paling dia cintai adalah kebun Bairaha' yang berhadapan dengan masjid. Rasulullah ﷺ biasa masuk ke sana dan meminum aimya yang jemih." Anas berkata, "Ketika turun ayat ini, ‘Kalian tidak akan memperoleh kebajikan, hingga kalian menginfakkan sebagian harta yang kalian cintai.' (Ali Imran: 92), Abu Thalhah mendatangi Rasulullah ﷺ, lalu dia berkata, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menurunkan ayat ini kepadamu, 'Kalian tidak akan memperoleh kebajikan, hingga kalian meng-infakkan sebagian harta yang kalian (Ali Imran: 92), dan sesungguhnya harta saya yang paling saya cintai adalah kebun Bairaha'. Dan (karena ia adalah harta yang paling saya cintai, maka) ia adalah sedekah untuk Allah saya mengharapkan kebaikannya dan pahalanya di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala;. Maka pergunakanlah kebun itu sesuai petunjuk Allah kepada Anda, wahai Rasulullah.' Maka ﷺ Rasulullah berkata, 'Bagus, itu adalah harta yang menguntungkan, itu adalah harta yang menguntungkan. Aku telah mendengar apa yang telah kamu ucapkan dan aku memandang agar kamu menyedekahkannya kepada para kerabatmu yang dekat.' Maka Abu Thalhah berkata, 'Aku laksanakan wahai Rasulullah.' Maka Abu Thalhah mernbagibagi kebun itu kepada kerabat dan sepupu-sepupunya." (muttafaq ‘alaih).