Apa Meninggalkan Shalat Bisa Membuat Kafir? - Rumaysho TV
Sesungguhnya ibadah yang merupakan kewajiban terbesar yang Allah Ta’ala perintahkan kepada hamba-Nya adalah shalat. Shalat adalah tiang agama dan rukun yang paling ditekankan setelah membaca dua kalimat syahadat. Shalat adalah penghubung antara seorang hamba dengan Rabb-nya. Shalat adalah ibadah pertama kali yang Allah Ta’ala hisab pada hari kiamat. Jika ibadah shalat itu baik, akan baik pula seluruh amal ibadah yang lain. Namun, jika ibadah shalat itu jelek, niscaya akan jelek pula seluruh amal ibadah yang lain.
Shalat adalah pembeda antara seorang muslim dan kafir. Menegakkannya adalah keimanan dan menyia-nyiakannya adalah kekufuran, kesombongan, dan salah satu bentuk kemunafikan. Barang siapa yang menjaga shalat, maka baginya cahaya di hati, wajah, kubur, dan hari ketika ia dikumpulkan di padang mahsyar.
Shalat akan menjadi penyelamat seorang hamba di akhirat kelak, seorang hamba akan dikumpulkan bersama para nabi, orang-orang shiddiq, syuhada, dan orang-orang saleh lantaran amalan shalatnya. Pun, barang siapa yang lalai dalam menjaga shalatnya, maka tidak ada cahaya baginya, ia juga tidak memiliki hujjah dan keselamatan di hari kiamat. Ia akan dikumpulkan bersama Firaun, Haman, Qarun, dan Ubay bin Khalaf.
Ingatlah bahwa Allah mencela orang yang melalaikan dan malas-malasan dalam menunaikan shalat, sebagaimana dalam firman-Nya: “Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan.” (QS. Maryam: 59).
Semoga Allah senantiasa memberikan kita petunjuk untuk selalu menjaga shalat kita. Sesibuk apapun kita dan bagaimanapun keadaan kita, semoga tetap bisa memprioritaskan shalat sebagai bentuk penghambaan kita pada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Aamiin.
-
Yuk ikut beramal jariah bangun masjid, dakwah, dan kegiatan sosial lainnya lewat @rumayshopeduli
Semua informasi perihal donasi tersebut bisa didapat melalui narahubung: 0811267791