Bahaya Ghibah | Ammi Nur Baits, S.T., B.A.
BAHAYA GHIBAH
Ustadz Ammi Nur Baits حَفِظَهُ الله تعالى
🗓️ Jumat, 19 Mei 2023
🏬 Warung Ayam Preksu TBK Group, Yogyakarta
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Rasulullah ﷺ pernah bersabda dalam sebuah hadits tentang Ghibah
عن أبي هريرة رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: «أتدرون ما الغِيبَةُ؟»، قالوا: الله ورسوله أعلم، قال: «ذكرُك أخاك بما يكره»، قيل: أرأيت إن كان في أخي ما أقول؟ قال: «إن كان فيه ما تقول فقد اغْتَبْتَهُ، وإن لم يكن فقد بَهَتَّهُ».
[صحيح] - [رواه مسلم]
Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan secara marfū': "Tahukah kalian apa gibah itu?" Para sahabat menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui." Beliau bersabda, "Yaitu engkau menyebut-nyebut saudaramu dengan sesuatu yang ia benci." Kemudian ada yang bertanya, "Bagaimana menurutmu jika sesuatu yang aku sebutkan itu nyata-nyata ada pada saudaraku?" Beliau menjawab, "Jika memang apa yang engkau sebutkan ada pada dirinya, maka itulah gibah, namun jika tidak, berarti engkau telah memfitnahnya." (Hadis shahih - Diriwayatkan oleh Muslim)
Nabi ﷺ menjelaskan hakikat ghibah, yaitu menyebut-nyebut seorang muslim yang tidak ada di hadapannya dengan sesuatu yang ia benci; baik itu berupa sifat anggota tubuhnya ataupun perangainya, meskipun sifat tersebut benar-benar ada pada dirinya. Adapun jika ternyata sifat yang Anda sebutkan tersebut tidak terdapat pada dirinya, maka sungguh Anda telah menggabungkan antara ghibah yang diharamkan dengan kedustaan atau fitnah terhadap seseorang dengan sesuatu yang tidak ada pada dirinya.
Dua perbuatan yang nilainya berbeda yaitu ghibah yakni menceritakan aib orang lain yang nyata jujur apa adanya (tidak ditambah tidak dikurangi) dan buhtan yakni tuduhan dusta yang dipoles-poles sedemikian rupa.
Wallahu'alam
Silakan dibantu share
Semoga bermanfaat
Barakallahu fikum