Hati Akan Berkumpul pada Sifat yang Sama - Rumaysho TV
Banyak sekali pelajaran berharga yang bisa kita petik dari kisah Ashabul Kahfi, termasuk kisah para pemuda penghuni gua seperti yang dijelaskan oleh ulama tafsir bahwa para pemuda itu adalah putra dan anak-anak pembesar kaumnya, mereka keluar suatu hari pada hari raya kaumnya. Kaum mereka punya acara pertemuan besar dalam setahun.
Kaum tersebut bertemu di pusat kota, menyembah shonam (patung yang memiliki bentuk seperti makhluk) yang telah disiapkan, lalu menyembelih qurban untuk patung-patung tersebut. Kaum tersebut dipimpin oleh seorang raja yang kafir yang bengis (yaitu Diqyanus) yang memerintahkan manusia untuk melakukan kesyirikan dan mengajak kaumnya bersama-sama melakukan itu.
Ketika para pemuda ini hendak bertemu dalam majelis mereka, para pemuda ini keluar bersama orang tua dan kaum mereka, kemudian para pemuda ini melihat perbuatan kaumnya dengan mata kepala mereka sendiri. Para pemuda ini mengetahui perbuatan kaumnya, mulai dari sujud dan menyembelih kepada shonam. Padahal hal ini adalah ibadah yang hanya boleh ditujukan kepada Allah Yang Menciptakan langit dan bumi.
Para pemuda ini berlepas diri dari kaumnya, berpisah, dan duduk jauh dari mereka. Yang pertama kali duduk dan menjauh adalah satu dari pemuda tersebut, ia duduk berteduh di bawah pohon, lalu datang pemuda lain, terus berdatangan, dan akhirnya mereka berkumpul. Yang menyatukan mereka di bawah pohon adalah hati mereka yang beriman kepada Allah.
فَيَمِيل الْأَخْيَار إِلَى الْأَخْيَار ، وَالْأَشْرَار إِلَى الْأَشْرَار
“Orang baik akan cenderung berkumpul dengan orang baik. Orang jelek pun demikian akan berkumpul dengan orang jelek.” (Syarh Shahih Muslim, 16:185).
Simak kisah lengkapnya lewat website kami berikut:
https://rumaysho.com/31840-kis....ah-ashabul-kahfi-dan
Semoga bermanfaat.
-