Kesabaran Nabi Ketika di Hina | Ustadz Ammi Nur Baits, S.T., B.A.
KESABARAN NABI KETIKA DIHINA
Ustadz Ammi Nur Baits حَفِظَهُ الله تعالى
🗓️ Kamis, 4 Mei 2023
🕌 Masjid As-Salaam, Minomartani, Sleman
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Pembahasan Kitab Riyadhus Shalihin hari ini masuk pada hadits tentang bagaimana sabarnya para nabi ketika dicela kaumnya
Ketika peristiwa perang hunain ada beberapa orang yang lebih diunggulkan dalam pembagian harta rampasan perang, beberapa orang tersebut adalah mereka para pembesar Arab dengan jatah lebih banyak dalam pembagian sampai orang-orang anshor tidak mendapat jatah, kemudian mereka (kaum anshor) pun protes.
Padahal orang-orang ini (para pembesar arab) baru masuk islam namun langsung mendapat jatah yang banyak, padahal jasanya belum banyak kepada islam, setelah melihat itu mereka (kaum anshor) sedih karena mengira Nabi ﷺ tidak lagi perhatian kepada kaum anshor
Pembagian ghanimah seperti ini memantik kemarahan sebagian kaum Anshar sehingga terucap kalimat yang tidak selayaknya diarahkan kepada Rasûlullâh ﷺ . Ketika berita tentang kaum Anshar dan ucapan sebagian mereka terdengar oleh Rasûlullâh ﷺ , Beliau ﷺ mengumpulkan mereka dan bersabda kepada mereka:
يَا مَعْشَرَ الْأَنْصَارِ، مَا حَدِيثٌ بَلَغَنِي عَنْكُمْ؟ فَسَكَتُوا، فَقَالَ: يَا مَعْشَرَ الْأَنْصَارِ، أَمَا تَرْضَوْنَ أَنْ يَذْهَبَ النَّاسُ بِالدُّنْيَا وَتَذْهَبُونَ بِمُحَمَّدٍ تَحُوزُونَهُ إِلَى بُيُوتِكُمْ؟ قَالُوا: بَلَى، يَا رَسُولَ اللهِ، رَضِينَا، قَالَ: فَقَالَ: لَوْ سَلَكَ النَّاسُ وَادِيًا، وَسَلَكَتْ الْأَنْصَارُ شِعْبًا، لَأَخَذْتُ شِعْبَ الْأَنْصَارِ
Wahai kaum Anshar! Pembicaraan apa ini yang sampai kepadaku dari kalian?! Kaum Anshar terdiam (tidak mampu menjawab). Beliau ﷺ melanjutkan sabdanya, “Wahai kaum Anshar! Apakah kalian tidak rela orang-orang itu pergi dengan membawa dunia sementara kalian pulang membawa serta nabi Muhammad ﷺ ke rumah-rumah kalian?” Mereka menjawab, “Tentu kami rela, wahai Rasûlullâh!” Perawi mengatakan, “Rasûlullâh ﷺ bersabda, “Seandainya manusia menempuh satu lembah sementara kaum Anshar menempuh syi’b (jalan atau celah diantara dua pegunungan), maka pasti saya akan mengikuti jalan yang ditempuh kaum Anshar.”
Dalam riwayat lain, Beliau ﷺ bersabda:
أَلَا تَرْضَوْنَ أَنْ يَذْهَبَ النَّاسُ بِالشَّاءِ وَالْإِبِلِ، وَتَذْهَبُونَ بِرَسُولِ اللهِ إِلَى رِحَالِكُمْ؟ الْأَنْصَارُ شِعَارٌ وَالنَّاسُ دِثَارٌ، وَلَوْلَا الْهِجْرَةُ لَكُنْتُ امْرَأً مِنَ الْأَنْصَارِ،
Apakah kalian tidak rela orang-orang itu pergi dengan membawa kambing dan unta sementara kalian pergi dengan membawa Muhammad ﷺ ke rumah kalian? (Bagiku) kaum Anshar itu ibarat pakaian yang menempel di badan sementara orang-orang itu ibarat selimut. Seandainya bukan karena hijrah, tentu termasuk kaum Anshar.
Salah seorang diantara mereka mengatakan kepada Rasûlullâh ﷺ
يَا مُحَمَّدُ، اعْدِلْ، فَقَالَ لَهُ الرَّسُوْلُ : وَيْلَكَ وَمَنْ يَعْدِلُ إِذَا لَمْ أَكُنْ أَعْدِلُ؟ لَقَدْ خِبْتُ وَخَسِرْتُ إِنْ لَمْ أَكُنْ أَعْدِلُ
“Wahai Muhammad! Bersikap adillah!” Rasulullah bersabda, “Celaka kamu! Siapakah yang akan berbuat adil jika aku tidak berbuat adil?! Sungguh saya akan merugi jika saya tidak berbuat adil
Faidah hadits ini adalah seorang
imam atau pemimpin dia berhak memberikan kepada siapapun yang itu terbaik menurut dia meskipun lebih banyak dari orang lain jika ada maslahat dalam islam bukan semata-mata karena kepentingan pribadi, ini adalah haknya dan akan dimintai pertanggungjawabn kelak di akhirat.
Wallahu'alam
Silakan dibantu share
Semoga bermanfaat
Barakallahu fikum