Ketaatan Istri pada Suami Tidak Mutlak - Rumaysho TV
Dalam muamalah dengan sesama manusia, baik dengan orang tua, dengan suami atau istri, dengan anak, dengan atasan di kantor, dengan ketua RT, atau bahkan dengan pemimpin negara, terkadang seseorang dituntut untuk taat kepada mereka. Baik ketaatan yang memang dituntut dalam agama, maupun ketaatan yang menjadi kesepakatan dalam suatu muamalah.
Namun, perlu diketahui, ada dua kaidah agung yang membatasi ketaatan kepada manusia, selain Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam. Ketaatan kepada mereka yang disebutkan di atas, dan juga kepada seluruh manusia (selain Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam) tidaklah bersifat mutlak, bahkan bersifat terbatas.
Yang menjadi titik poin penting bahasan kali ini adalah ketaatan seorang istri pada suami. Betapapun hormat, patuh, atau cintanya seorang istri kepada suaminya, tidak boleh melebihi cinta dan ketaatannya kepada Allah dan Rasul-Nya. Cinta dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya harus lebih besar dari yang lain, karena ini adalah konsekuensi dari keimanan. Maka seorang muslimah tidak mungkin mendahulukan ketaatan kepada makhluk daripada ketaatan kepada Allah.
Semoga bermanfaat.
-
Yuk ikut beramal jariah bangun masjid, dakwah, dan kegiatan sosial lainnya lewat @rumayshopeduli
Narahubung: 0811267791