Keutamaan Orang Lemah dan Miskin - Rumaysho TV
Manusia, sebagai makhluk sosial, tentu tidak akan bisa lepas dari ketergantungan pada orang lain. Kebutuhan orang kaya tidak akan terpenuhi dengan baik tanpa adanya bantuan dari orang miskin. Pemerintah pun tidak akan bisa mewujudkan berbagai program dengan sempurna apabila tidak mendapat dukungan dari rakyat jelata.
Oleh karena itu, jurang pemisah antara si kaya dan si miskin, antara pemerintah dan rakyatnya, sudah semestinya dikubur. Dengan ini akan terwujud kehidupan yang dinamis, yang setiap orang mengetahui peranannya, demi kemaslahatan bersama.
Jika kita mau melihat masyarakat yang dipimpin oleh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, yaitu para sahabat, kita akan mendapati mereka berasal dari negeri dan status sosial yang berbeda-beda. Ada yang berasal dari Persia, Romawi, Habasyah, dan Arab. Ada yang memiliki latar belakang keluarga terpandang, seperti dari kabilah Quraisy. Ada pula yang berasal dari kalangan budak. Ada yang kaya-raya seperti Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu, ada pula yang miskin seperti Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu.
Keanekaragaman tidaklah menjadi soal manakala prinsip dalam beragama itu sama. Mereka berbaur satu sama lain untuk memperjuangkan agama Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bisakah kita yang hidup di zaman ini mencontoh mereka?!
Ingatlah bahwa kehadiran orang miskin di sekitar kita, justru membawa berkah. Dalam hadis disebutkan bahwa Sa’ad menyangka bahwa ia memiliki kelebihan dari sahabat lainnya karena melimpahnya dunia pada dirinya, lantas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
هَلْ تُنْصَرُوْنَ وَتُرْزَقُوْنَ إِلاَّ بِضُعَفَائِكُمْ
“Kalian hanyalah mendapat pertolongan dan rezeki dengan sebab adanya orang-orang lemah dari kalangan kalian” (HR. Bukhari no. 2896).
Semoga nasihat ini bermanfaat.
-
Yuk ikut beramal jariah bangun masjid, dakwah, dan kegiatan sosial lainnya lewat @rumayshopeduli
Narahubung: 0811267791