Nafkah Keluarga - Rumaysho TV
Hobi sendiri merupakan anugerah pemberian sang Kuasa, bahkan hobi bisa jadi mendatangkan rezeki jika seseorang mampu memoles hobi tersebut dengan sungguh sungguh dan penuh perjuangan. Hal ini sudah banyak yang membuktikan akan manfaat dari hobi yang menjadi percepatan rezeki.
Di sisi lain, hobi malah menjadikan suami lupa akan kewajiban dan tugas pokok sebagai kepala rumah tangga yang terbebani banyak tanggung jawab dan kewajiban di pundaknya.
Seperti halnya hobi yang dituntut harus mengeluarkan uang untuk menafkahi hobi itu agar bisa terjaga dan bisa menghasilkan uang. Contoh konkret hobi memelihara burung, banyak fakta seorang suami pergi ke warung kelontong hanya sebatas membeli kangkung dan jagung, padahal untuk memasak di dapur sengaja dilupakan demi hobi yang bukan menjadi kewajibannya sebagai seorang suami.
Tak ayal, prahara rumah tangga sering terjadi hanya gara-gara suami yang lebih memprioritaskan hobinya daripada memberi nafkah kepada keluarga.
Dari Al Miqdam bin Ma’dikarib, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Harta yang dikeluarkan sebagai makanan untukmu dinilai sebagai sedekah untukmu. Begitu pula makanan yang engkau beri pada anakmu, itu pun dinilai sedekah. Begitu juga makanan yang engkau beri pada istrimu, itu pun bernilai sedekah untukmu. Juga makanan yang engkau beri pada pembantumu, itu juga termasuk sedekah” (HR. Ahmad 4: 131. Syekh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadis ini hasan).
Ingatlah wahai para suami!
Nafkah pada keluarga yang cukup pada akhirnya akan mengantarkan seorang suami dinilai bertanggung jawab atas amanahnya sebagai kepala keluarga, jika memang nafkah pada istri masih kurang, maka alokasikan keuangan dari yang sekadar memuaskan hobi belaka ke nafkah pada keluarga.
Semoga bahasan ini bermanfaat.
-
Yuk ikut beramal jariah bangun masjid, dakwah, dan kegiatan sosial lainnya lewat @rumayshopeduli
Narahubung: 0811267791