Pendidikan Anak: Mendoakan Kebaikan Untuk Anak - Ustadz Abdullah Zaen, Lc., MA
Pendidikan Anak: Mendoakan Kebaikan Untuk Anak - Ustadz Abdullah Zaen, Lc., MA
Kajian ustadz Abdullah zaen terbaru membahas pendidikan anak. Kajian parenting secara islam.
#pendidikananak #pendidikananakusiadini #parentingislami #parenting #ustadzabdullahzaen #yufidtv
Salah satu faktor terpenting yang menunjang kesuksesan pendidikan anak—namun justru sering diabaikan—adalah doa. Yakni mendoakan kebaikan untuk anak.
Sebagian orang mengira bahwa doa itu tidak diperlukan. Yang penting—kata mereka—adalah berusaha secara maksimal. Bahkan mereka mengklaim bahwa doa merupakan simbol kemalasan. Sebab mereka pikir, doa itu berarti duduk berpangku tangan tanpa usaha. Asumsi ini jelas keliru. Sebab usaha dan doa bisa berjalan beriringan.
Di antara anak hebat di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam adalah Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu. Ternyata salah satu rahasia di balik kehebatannya, adalah upaya maksimal Ibunda Anas dalam menjalani proses pendidikan putranya. Beliau tidak menyia-nyiakan kesempatan mahal bertemu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Anas radhiyallahu ‘anhu bercerita,
قَالَتْ أُمِّي: يَا رَسُولَ اللهِ خُوَيْدِمُكَ ادْعُ اللهَ لَهُ، قَالَ: فَدَعَا لِي بِكُلِّ خَيْرٍ، وَكَانَ فِي آخِرِ مَا دَعَا لِي بِهِ أَنْ قَالَ: «اللهُمَّ أَكْثِرْ مَالَهُ وَوَلَدَهُ، وَبَارِكْ لَهُ فِيهِ»”
Ibuku berkata, “Wahai Rasulullah, mohon doakan pembantu kecilmu ini (Anas)!”. Maka beliaupun mendoakan Anas dengan seluruh kebaikan. Di akhir doa, beliau bersabda, “Ya Allah perbanyaklah harta dan anak Anas, serta berkahilah hal itu untuknya”. HR. Muslim (no. 660).
Sang Ibunda benar-benar berusaha mempersiapkan masa depan cemerlang untuk putranya. Berkat doa di atas, Anas dikaruniai oleh Allah banyak sekali anak dan cucu yang salih dan salihah. Jumlah mereka sekitar seratusan orang. Allahu akbar!
Maka jangan pernah putus untuk mendoakan kebaikan buat putra-putri kita. Terutama menggunakan doa-doa terbaik yang termaktub dalam al-Qur’an dan Hadits. Sesulit apapun kondisi lingkungan kita hari ini dan seberat apapun rintangan yang menghalangi jalan kita, yakinlah bahwa dengan kehendak dan kuasa Allah, semua akan terasa ringan dan mudah.
Waspadailah kelicikan setan yang memanfaatkan momen emosi kita untuk memancing agar kita mendoakan keburukan bagi anak. Tahan lisan kita sekuat tenaga dari ucapan-ucapan yang hanya akan menimbulkan penyesalan mendalam di kemudian hari.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sudah mewanti-wanti,
«لا تَدْعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ، وَلا تَدْعُوا عَلَى أَوْلاَدِكُمْ، وَلا تَدْعُوا عَلَى أَمْوَالِكُمْ؛ لا تُوَافِقُوا مِنَ الله سَاعَةً يُسْأَلُ فيهَا عَطَاءٌ فَيَسْتَجِيبُ لَكُمْ»
“Janganlah berdoa keburukan untuk diri kalian sendiri. Janganlah berdoa keburukan untuk anak-anak kalian. Janganlah berdoa keburukan untuk harta kalian. Bisa jadi doa kalian itu bertepatan dengan waktu mustajab, sehingga dikabulkan Allah ta’ala”. HR. Muslim (no. 3009) dari Jabir radhiyallahu ‘anhu.
Adakalanya seorang ayah atau ibu marah terhadap anaknya, hingga mendoakan keburukan. Ini sangat berbahaya, karena barangkali doanya dikabulkan. Akibatnya anak tersebut semakin bertambah rusak. Dalam kondisi seperti ini, orang tua harus berdoa lagi untuk kebaikan sang anak; guna menghapus doa pertama yang berisi permohonan keburukan.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidak ada yang bisa menolak takdir, kecuali doa”. HR. Tirmidziy (no. 2139) dan dinilai hasan oleh beliau juga al-Albaniy.
Pesantren “Tunas Ilmu” Kedungwuluh Purbalingga, 3 R. Awal 1445 / 18 September 2023
Terinspirasi dari buku Islamic Parenting, karya Jamal Abdurrahman (hal. 120-122).