Other
Kajian tematik dengan tema yang berkaitan dengan bulan suci Ramadhan.
Kajian ini diadakan di Masjid Nurul Iman Blok M Square, Jakarta.
📩
Facebook, Instagram, YouTube, Telegram, SoundCloud: @muhammadnuzuldzikri
www.muhammadnuzuldzikri.com
29. LUMBUNG PAHALA WANITA DI RAMADHAN
Kajian Wanita
Insyaa Allah setiap Senin jam 13:00
Di Channel Youtube: Muhammad Nuzul Dzikri
Bersama Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri
135. PETAKA KEANGKUHAN
Tadzkiratus saami' wal mutakallim fii adabil 'alim wal muta'alim
(Adab Penuntut Ilmu dan Adab Para Ahli Ilmu)
Karya Ibnul Jama'ah
Bab 2, Pasal 1, Poin 9 (Halaman 34, penerbit Pustaka Al-Ihsan)
9. MENSUCIKAN JIWA DAN RAGANYA
Membersihkan jiwa dan raganya dari akhlak yang tercela serta menghiasinya dengan ahlak yang mulia.
Diantara ahlak yang jelek adalah: khianat, hasad, lalim, marah bukan karena Allah, curang, sombong, riya*, bangga diri, sum 'ah, pelit, keji, kufur nikmat, serakah, angkuh, sombong.
428. ENGKAULAH PENOLONG KAMI
Riyaadhush Shaalihiin
Bab 17 | Kewajiban tunduk kepada hukum Allah, dan bagaimana sikap seseorang yang diajak kembali kepada hukum Allah dan diperintah kepada kebaikan atau dicegah dari kemungkaran
Hadits ke-172 | Hadits Abu Hurairah Radhiallahu 'anhu
Dari Abu Hurairah Radhiallahu 'anhu, ia berkata
عن أبي هريرة، رضي الله عنه ، قال: لما نزلت على رسول الله، صلى الله عليه وسلم : { لله ما في السموات وما في الأرض وإن تبدوا ما في أنفسكم أو تخفوه يحاسبكم به الله} الآية ((البقرة:284)) أشتد ذلك على أصحاب رسول الله، صلى الله عليه وسلم، فأتوا رسول الله ، صلى الله عليه وسلم، ثم بركوا على الركب فقالوا: أي رسول الله كلفنا من الأعمال مانطيق: الصلاة والجهاد والصيام والصدقة، وقد أنزلت عليك هذه الآية ولا نطيقها. قال رسول الله، صلى الله عليه وسلم: ”أتريدون أن تقولوا كما قال: أهل الكتابين من قبلكم: سمعنا وعصينا؟ بل قولوا: سمعنا وأطعنا غفرانك ربنا وإليك المصير” فلما اقترأها القوم، وذلت بها ألسنتهم؛ أنزل الله تعالى في إثرها: {آمن الرسول بما أنزل إليه من ربه والمؤمنون كل آمن بالله وملائكته وكتبه ورسله لا نفرق بين أحد من رسله وقالوا سمعنا وأطعنا غفرانك ربنا وإليك المصير} فلما فعلوا ذلك نسخها الله تعالى؛ فأنزل الله عز وجل: {لايكلف الله نفسا إلا وسعها لها ما كسبت وعليها ما اكتسبت ، ربنا لا تؤاخذنا إن نسينا أو أخطأنا} قال: نعم { ربنا ولا تحمل علينا إصراً كما حملته على الذين من قبلنا } قال: نعم { ربنا ولا تحملنا ما لا طاقة لنا به} قال : نعم {واعف عنا واغفر لنا وارحمنا أنت مولانا فانصرنا على القوم الكافرين } قال: نعم” ((رواه مسلم)).
"Ketika turun ayat kepada Rasulullah 'Milik Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kalian menampakkan apa yang ada di dalam hati kalian atau kalian menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kalian tentang perbuatan itu.' (Al-Baqarah: 284). Hal itu terasa berat oleh para sahabat Rasulullah*. Maka mereka mendatangi Rasulullah kemudian mereka berlutut seraya berkata, 'Wahai Rasulullah, kami dibebani amalan-amalan yang kami sanggup; shalat, jihad, puasa, dan sedekah, dan kini telah turun kepada Anda ayat ini, kami tidak mampu untuk melaksanakannya.' Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, 'Apakah kalian ingin mengatakan sebagaimana yang di-katakan oleh pengikut dua kitab sebelum kalian, 'Kami mendengar dan kami membangkang?' Tetapi ucapkanlah, 'Kami mendengar dan kami menaati. AmpunanMu yang kami mohon, wahai Rabb, dan kepadaMu tempat kembali.' (Al-Baqarah: 285).' Maka tatkala mereka membacanya dan lisan mereka telah tunduk kepadanya, Allah menurunkan sesudahnya, 'Rasul (Muhammad) telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (al-Qur'an) dari Rabbnya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka rnengatakan), 'Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasulNya, dan mereka mengatakan, ' Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, wahai Rabb kami, dan kepadaMu-lah tempat (kami) kembali.' (Al- Baqarah: 285).' Ketika mereka melakukan itu, Allah Ta’ala menasakhnya, maka Allah menurunkan, 'Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), 'Wahai Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami, jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan.' (Al-Baqarah: 286). Dia berfirman, 'Ya.' ‘Wahai Rabb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami.' (Al-Baqarah: 286). Dia berfirman, 'Ya."Wahai Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami pikul.' (Al-Baqarah: 286). Dia berfirman, ‘Ya.’ ‘Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkau-lah Penolong kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.' (Al-Baqarah: 286). Dia berfirman, ‘Ya’.” (HR. Muslim)
1013. INGATLAH JASA MEREKA DALAM DOA KITA
Riyaadush Shaalihiin
Bab 40 | Berbakti kepada Orang Tua & Silaturahim
QS. Al-Isra: 23-24
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
۞ وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ ٱلْكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.
وَٱخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ ٱلذُّلِّ مِنَ ٱلرَّحْمَةِ وَقُل رَّبِّ ٱرْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِى صَغِيرًا
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Rabbku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".
(QS. Al-Isra: 23-24)
1006. DOA ANAK ITU DIIJABAH
Riyaadush Shaalihiin
Bab 40 | Berbakti kepada Orang Tua & Silaturahim
QS. Al-Isra: 23-24
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
۞ وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ ٱلْكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.
وَٱخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ ٱلذُّلِّ مِنَ ٱلرَّحْمَةِ وَقُل رَّبِّ ٱرْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِى صَغِيرًا
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Rabbku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".
(QS. Al-Isra: 23-24)
1015. ANAK LAKI-LAKI MENIKAH TANPA MEMBERI TAHU ORANG TUA
Riyaadush Shaalihiin
Bab 40 | Berbakti kepada Orang Tua & Silaturahim
QS. Al-Isra: 23-24
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
۞ وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ ٱلْكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.
وَٱخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ ٱلذُّلِّ مِنَ ٱلرَّحْمَةِ وَقُل رَّبِّ ٱرْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِى صَغِيرًا
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Rabbku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".
(QS. Al-Isra: 23-24)
965. BERSAHABAT KARENA ALLAH
Riyaadush Shaallihin
Bab 39 | Hak Tetangga & Wasiat untuk Menjaga Hak Tetangga
Hadits ke-316 | Hadits Abdullah bin Umar Radhialllahu ‘anhuma
Dari Abdullah bin Umar Radhialllahu ‘anhuma beliau berkata, Rasulullah ﷺ bersabda,
وعن عبدِ اللَّه بن عمر رضي اللَّه عنهما قال : قال رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم: « خَيْرُ الأَصحاب عِنْدَ اللَّهِ تعالى خَيْرُهُمْ لصـاحِبِهِ ، وخَيْرُ الجيران عِنْدَ اللَّه تعالى خيْرُهُمْ لجارِهِ » رواه الترمذي وقال : حديث حسن
"Sebaik-baik sahabat di sisi Allah adalah orang yang paling baik kepada sahabatnya, dan sebaik-baik tetangga di sisi Allah adalah yang paling baik kepada tetangganya." (HR. at-Tirmidzi, beliau berkata, "Hadits hasan.”)
887. HUKUM NAFKAH BAGI KELUARGA BESAR
Riyaadush Shaallihin
Bab 36 | Menafkahi Keluarga
Pembahasan: Kesimpulan Bab
947. BERBAGI NIKMAT DENGAN TETANGGA
Riyaadush Shaallihin
Bab 39 | Hak Tetangga & Wasiat untuk Menjaga Hak Tetangga
Hadits ke-309 | Hadits Abu Dzar Radhiallahu 'anhu
Dari Abu Dzar Radhiallahu ‘anhu, beliau berkata, Rasulullah ﷺ , bersabda,
وعن أبي ذرٍّ رضي اللَّه عنه قال : قال رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « يَا أَبَا ذرّ إِذا طَبَخْتَ مَرَقَةً ، فَأَكْثِرْ مَاءَها ، وَتَعَاهَدْ جِيرَانَكَ » رواه مسلم
"Wahai Abu Dzar! Apabila kamu memasak kuah, maka perbanyaklah airnya, lalu perhatikanlah tetangga-tetanggamu." (HR. Muslim)
Dalam satu riwayat Muslim juga dari Abu Dzar, beliau berkata,
وفي رواية له عن أبي ذرّ قال : إن خليلي صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم أَوْصَانِي : « إِذا طبخْتَ مَرَقاً فَأَكْثِرْ مَاءَهُ ثُمَّ انْظُرْ أَهْلَ بَيْتٍ مِنْ جِيرانِكَ ، فَأَصِبْهُمْ مِنْهَا بِمعْرُوفٍ »
"Sesungguhnya kekasihku (Rasulullah ﷺ) berwasiat kepadaku, 'Apabila kamu memasak lauk, maka perbanyaklah airnya, kemudian perhatikan keluarga dari tetangga-tetanggamu lalu berilah mereka dari-nya dengan cara yang baik."
890. KUNCI MENDAPATKAN KEBAIKAN SEJATI
Riyaadush Shaallihin
Bab 37 | Infak dari harta yang dicintai & yang terbaik
QS. Ali Imran: 92
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
لَن تَنَالُوا۟ ٱلْبِرَّ حَتَّىٰ تُنفِقُوا۟ مِمَّا تُحِبُّونَ ۚ وَمَا تُنفِقُوا۟ مِن شَىْءٍ فَإِنَّ ٱللَّهَ بِهِۦ عَلِيمٌ
Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. (QS. Ali Imran: 92)
994. BAKTI ANAK VS POLA ORANG TUA
Riyaadush Shaalihiin
Bab 40 | Berbakti kepada Orang Tua & Silaturahim
QS. Al-Isra: 23-24
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
۞ وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ ٱلْكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.
وَٱخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ ٱلذُّلِّ مِنَ ٱلرَّحْمَةِ وَقُل رَّبِّ ٱرْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِى صَغِيرًا
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".
(QS. Al-Isra: 23-24)
749. RESEP BERLAKU BAIK KEPADA WANITA
Riyaadush Shaalihiin
Bab 34 | Wasiat berbuat baik kepada wanita
850. JANGAN MENAHAN NAFKAH
Riyaadush Shaalihiin
Bab 36 | Menafkahi Keluarga
Hadits Ke- 300 | Abdullah bin Amr bin Al-Ash Radhiallahu ‘anhu
Dari Abdullah bin Amr bin al-Ash Radhiallahu ‘anhu beliau berkata, Rasulullah ﷺ bersabda,
وعن عبدِ اللَّهِ بنِ عمرو بنِ العاص رضي اللَّه عنهما قال : قال رسولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قال : « كَفي بِالمرْءِ إِثْماً أَنْ يُضَيِّعَ مَنْ يقُوتُ » حديثٌ صحيحٌ رواه أَبو داود وغيره . ورواه مسلم في صحيحه بمعنَاهُ قال : « كَفي بِالمرْءِ إِثْماً أَنْ يَحْبِسَ عَمَّنْ يملِكُ قُوتَهُ » .
"Cukuplah seseorang memikul dosa apabila ia menyia-nyiakan orang yang menjadi tanggungannya." (Hadits shahlh, diriwayatkan oleh Abu Dawud dan lainnya)
Imam Muslim meriwayatkan dalam Shahihnya dengan makna yang senada,
"Cukuplah seseorang menanggung dosa apabila dia menahan makanan dari orang yang menjadi tanggungannya."