Latest videos
1003. MUDAHKAN ORANG TUA, JANGAN PERSULIT
Riyaadush Shaalihiin
Bab 40 | Berbakti kepada Orang Tua & Silaturahim
QS. Al-Isra: 23-24
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
۞ وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ ٱلْكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.
وَٱخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ ٱلذُّلِّ مِنَ ٱلرَّحْمَةِ وَقُل رَّبِّ ٱرْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِى صَغِيرًا
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Rabbku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".
(QS. Al-Isra: 23-24)
989. JANGAN MENGATAKAN "UF"
Riyaadush Shaalihiin
Bab 40 | Berbakti kepada Orang Tua & Silaturahim
QS. Al-Isra: 23-24
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
۞ وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ ٱلْكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.
وَٱخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ ٱلذُّلِّ مِنَ ٱلرَّحْمَةِ وَقُل رَّبِّ ٱرْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِى صَغِيرًا
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".
(QS. Al-Isra: 23-24)
760. JANGAN MEMBENCI ISTRIMU
Riyaadush Shaalihiin
Bab 34 | Wasiat berbuat baik kepada wanita
Hadits ke-280 | Hadits Abu Hurairah Radhiallahu 'anhu
Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu beliau berkata, Rasulullah ﷺ bersabda,
وعن أبي هريرة رضي اللَّه عنه قال : قال رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « لا يَفْرَكْ مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَةً إِنْ كَرِه مِنها خُلقاً رضِيَ مِنْها آخَرَ » أَوْ قَالَ : « غيْرَهُ » رواه مسلم.
"Janganlah seorang Mukmin membenci seorang Mukminah. Jika dia tidak suka terhadap salah satu akhlaknya, niscaya dia menyukai akhlaknya yang lain." -Atau beliau bersabda,- "Yang lainnya." (HR. Muslim)
787. MENAFKAHI ISTRI ADALAH BUAH KETAKWAAN
Riyaadush Shaallihin
Bab 35 | Hak Suami Atas Istri
QS. An-Nisa: 34
Allah berfirman,
ٱلرِّجَالُ قَوَّٰمُونَ عَلَى ٱلنِّسَآءِ بِمَا فَضَّلَ ٱللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَآ أَنفَقُوا۟ مِنْ أَمْوَٰلِهِمْ ۚ فَٱلصَّٰلِحَٰتُ قَٰنِتَٰتٌ حَٰفِظَٰتٌ لِّلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ ٱللَّهُ ۚ وَٱلَّٰتِى تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَٱهْجُرُوهُنَّ فِى ٱلْمَضَاجِعِ وَٱضْرِبُوهُنَّ ۖ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا۟ عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا
Artinya: Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
(QS. An-Nisa: 34)
NIKMAT TERMEWAH DI DUNIA
Khutbah Jumat
Masjid Nur Salma
6 Januari 2023
784. ARTI "AKU PEMIMPIN DI RUMAH TANGGA INI"
Riyaadush Shaallihin
Bab 35 | Hak Suami Atas Istri
QS. An-Nisa: 34
Allah berfirman,
ٱلرِّجَالُ قَوَّٰمُونَ عَلَى ٱلنِّسَآءِ بِمَا فَضَّلَ ٱللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَآ أَنفَقُوا۟ مِنْ أَمْوَٰلِهِمْ ۚ فَٱلصَّٰلِحَٰتُ قَٰنِتَٰتٌ حَٰفِظَٰتٌ لِّلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ ٱللَّهُ ۚ وَٱلَّٰتِى تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَٱهْجُرُوهُنَّ فِى ٱلْمَضَاجِعِ وَٱضْرِبُوهُنَّ ۖ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا۟ عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا
Artinya: Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
(QS. An-Nisa: 34)
704. ORANG-ORANG BESAR DI SISI ALLAH ﷻ
Riyaadush Shaalihiin
Bab 32 | Keutamaan orang lemah, miskin, & tidak dikenal di kalangan kaum muslimin
79. MASALAH WANITA DI RAMADHAN & SOLUSINYA
Kajian Wanita
698. DIREMEHKAN DI DUNIA, DIMULIAKAN DI SURGA
Riyaadush Shaalihiin
Bab 32 | Keutamaan orang lemah, miskin, & tidak dikenal di kalangan kaum muslimin
Hadits ke-257 | Hadits Haritsah bin Wahb Radhiallahu ‘anhu
Dari Haritsah bin Wahb Radhiallahu ‘anhu, ia berkata,
عن حَارِثَة بْنِ وهْب رضي اللَّه عنه قال : سمعتُ رسولَ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم يقولُ : « أَلا أُخْبِرُكُمْ بِأَهْلِ الجنَّةِ ؟ كُلُّ ضَعيفٍ مُتَضَعِّفٍ لَوْ أَقْسَم عَلَى اللَّه لأبرَّه ، أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بَأَهْلِ النَّارِ؟ كُلُّ عُتُلٍّ جَوَّاظٍ مُسْتَكْبِرٍ » . متفقٌ عليه
"Aku telah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, "Maukah kalian aku beritahukan tentang penghuni surga? Yaitu orang-orang yang lemah dan dilemahkan (diremehkan), kalau la meminta sesuatu kepada Allah tentu dikabulkan. Maukah kalian aku beritahukan tentang penghuni neraka? Yaitu setiap orang yang bengis, kasar, serta sombong." (Muttafaq ‘alaih)
713. ISLAM ADALAH AGAMA KASIH SAYANG
Riyaadush Shaalihiin
BAB 33 | Bersikap lembut kepada anak yatim, anak-anak perempuan, orang-orang lemah, miskin, patah hati, serta berbuat baik, menyayangi, rendah hati, & bersikap sopan terhadap mereka
556. KUNCI MEMBAYAR UTANG
Riyaadhush Shaalihiin
Bab 25 | Perintah Menunaikan Amanat
Hadits ke-207 | Hadits Abdullah bin az-Zubair Radhiallahu ‘anhu
Dari Abu Khubaib Abdullah bin az-Zubair Radhiallahu ‘anhu beliau berkata,
وعن أَبِي خُبَيْبٍ بضم الخاءِ المعجمة عبد اللَّهِ بنِ الزُّبَيْرِ ، رضي اللَّه عنهما قال : لَمَّا وَقَفَ الزبَيْرُ يَوْمَ الْجَمَلِ دَعانِي فَقُمْتُ إِلَى جَنْبِهِ ، فَقَالَ : يَا بُنَيَّ إِنَّهُ لا يُقْتَلُ الْيَوْمَ إِلاَّ ظَالِمٌ أَوْ مَظْلُومٌ ، وإِنِّي لاأُرَنِي إِلاَّ سَأُقْتَلُ الْيَومَ مَظْلُوماً، وَإِنَّ مِنْ أَكْبَرِ هَمِّي لَدَينْيِ أَفَتَرَى دَيْنَنَا يُبْقى مِنْ مالنا شَيْئاً ؟ ثُمَّ قَالَ : بعْ مَالَنَا واقْضِ دَيْنِي ، وَأَوْصَى بالثُّلُثِ ، وَثُلُثِهُ لبنيه ، يَعْنِي لبَنِي عَبْدِ اللَّه بن الزبير ثُلُثُ الثُّلُث . قَالَ : فَإِن فَضلِ مِنْ مالِنَا بعْدَ قَضَاءِ الدَّيْنِ شَيءٌ فثُلُثُهُ لِبَنِيك ،
قَالَ هِشَامٌ : وكان وَلَدُ عَبْدِ اللَّهِ قَدْ ورأى بَعْضَ بَني الزبَيْرِ خُبيبٍ وَعَبَّادٍ ، وَلَهُ يَوْمَئذٍ تَسْعَةُ بَنينَ وتِسعُ بَنَاتٍ
قَالَ عَبْدُ اللَّه : فَجَعَل يُوصِينِي بديْنِهِ وَيَقُول : يَا بُنَيَّ إِنْ عَجزْتَ عنْ شَيءٍ مِنْهُ فَاسْتَعِنْ عَلَيْهِ بموْلايَ .
قَالَ : فَوَاللَّهِ مَا دَريْتُ ما أرادَ حَتَّى قُلْتُ يَا أَبَتِ مَنْ مَوْلاَكَ ؟ قَالَ : اللَّه .
قال : فَواللَّهِ مَا وَقَعْتُ في كُرْبَةٍ مِنْ دَيْنِهِ إِلاَّ قُلْتُ: يَا مَوْلَى الزبَيْرِ اقض عَنْهُ دَيْنَهُ ، فَيَقْضِيَهُ .
"Ketika az-Zubair berdiri pada saat perang Jamal , dia memanggilku, maka saya berdiri di sampingnya, lalu dia berkata, 'Putraku, sesungguhnya tidak ada yang terbunuh pada hari ini kecuali orang yang menganiaya atau teraniaya. Dan sesungguhnya aku tidak melihat diriku, melainkan aku akan terbunuh secara teraniaya. Dan yang menjadi beban paling besar dalam pikiranku adalah hutangku. Apakah menurutmu hutang kita akan menyisakan sedikit dari harta kita?' Kemudian dia berkata, 'Putraku, juallah apa yang kita punya dan bayarkan hutang-hutangku.' Dia berwasiat dengan sepertiga dan sepertiganya untuk putra-putranya, -maksudnya untuk putra-putra Abdullah bin az-Zubair sepertiga dari sepertiga-. Dia berkata, 'Apabila masih tersisa dari harta kita setelah bayar hutang, maka sepertiganya untuk putra-putramu."
Hisyam berkata, "Sebagian putra Abdullah telah menyamai sebagian putra-putra az-Zubair, yakni, Khubaib dan Abbad. Pada waktu itu az-Zubair memiliki sembilan putra dan sembilan putri."
Abdullah berkata, "Ayahku mewasiatkan hutangnya-hutangnya kepadaku, dia berkata, 'Putraku, apabila engkau tidak sanggup melunasi hutang itu, maka mintalah pertolongan kepada Penolongku'."
Abdullah berkata, "Demi Allah, saya tidak mengerti siapa yang dia maksudkan dengan Penolong, hingga saya bertanya, 'Ayahku siapakah Penolongmu?' Dia menjawab, ‘Allah’.”
Abdullah berkata, "Demi Allah, saya tidak mengalami kesulitan karena hutangnya kecuali saya berkata, 'Wahai Penolong az-Zubair, bayarlah hutangnya.' Maka Dia pun membayarnya."
... (bersambung insyaa Allah)
698. DIREMEHKAN DI DUNIA, DIMULIAKAN DI SURGA
Riyaadush Shaalihiin
Bab 32 | Keutamaan orang lemah, miskin, & tidak dikenal di kalangan kaum muslimin
Hadits ke-257 | Hadits Haritsah bin Wahb Radhiallahu ‘anhu
Dari Haritsah bin Wahb Radhiallahu ‘anhu, ia berkata,
عن حَارِثَة بْنِ وهْب رضي اللَّه عنه قال : سمعتُ رسولَ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم يقولُ : « أَلا أُخْبِرُكُمْ بِأَهْلِ الجنَّةِ ؟ كُلُّ ضَعيفٍ مُتَضَعِّفٍ لَوْ أَقْسَم عَلَى اللَّه لأبرَّه ، أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بَأَهْلِ النَّارِ؟ كُلُّ عُتُلٍّ جَوَّاظٍ مُسْتَكْبِرٍ » . متفقٌ عليه
"Aku telah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, "Maukah kalian aku beritahukan tentang penghuni surga? Yaitu orang-orang yang lemah dan dilemahkan (diremehkan), kalau la meminta sesuatu kepada Allah tentu dikabulkan. Maukah kalian aku beritahukan tentang penghuni neraka? Yaitu setiap orang yang bengis, kasar, serta sombong." (Muttafaq ‘alaih)
535. AMANAT ITU TURUN KE HATI
Riyaadhush Shaalihiin
Bab 25 | Perintah menunaikan amanat
Hadits ke-205 | Hadits Hudzaifah bin al-Yaman Radhiallahu 'anhu
Dari Hudzaifah bin al-Yaman Radhiallahu ‘anhu, beliau berkata,
وعن حُذيْفَة بنِ الْيمانِ ، رضي اللَّه عنه ، قال: حدثنا رسولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، حَديثْين قَدْ رَأَيْتُ أَحدهُمَا ، وَأَنَا أَنْتظرُ الآخَرَ : حدَّثَنا أَنَّ الأَمَانَة نَزلتْ في جَذْرِ قُلُوبِ الرِّجَالِ ، ثُمَّ نَزَلَ الْقُرآنُ فَعلموا مِنَ الْقُرْآن ، وَعلِمُوا مِنَ السُّنَّةِ ، ثُمَّ حَدَّثنا عَنْ رَفْعِ الأَمانَةِ فَقال : «يَنَـامُ الرَّجل النَّوْمةَ فَتُقبضُ الأَمَانَةُ مِنْ قَلْبِهِ ، فَيظلُّ أَثَرُهَا مِثْلَ الْوَكْتِ ، ثُمَّ ينامُ النَّوْمَةَ فَتُقبضُ الأَمَانَةُ مِنْ قَلْبِهِ ، فَيظَلُّ أَثَرُهَا مِثْل أثرِ الْمَجْلِ ، كجَمْرٍ دَحْرجْتَهُ عَلَى رِجْلكَ ، فَنفطَ فتَراه مُنْتبراً وَلَيْسَ فِيهِ شَيءٌ » ثُمَّ أَخذَ حَصَاةً فَدَحْرجَهَا عَلَى رِجْلِهِ ، فَيُصْبحُ النَّاسُ يَتبايَعونَ ، فَلا يَكادُ أَحَدٌ يُؤدِّي الأَمَانَةَ حَتَّى يُقَالَ : إِنَّ في بَنِي فَلانٍ رَجُلاً أَمِيناً ، حَتَّى يُقَالَ لِلَّرجلِ : مَا أَجْلدهُ مَا أَظْرَفهُ ، مَا أَعْقلَهُ ، وَمَا في قلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلِ مِنْ إِيمانٍ. وَلَقَدْ أَتَى عَلَيَّ زَمَانٌ وَمَا أُبَالِي أَيُّكُمْ بايعْتُ ، لَئِنْ كَانَ مُسْلماً ليردُنَّهُ عَليَّ دِينُه ، ولَئِنْ كَانَ نَصْرانياً أَوْ يَهُوديًّا لَيُرُدنَّهُ عَلَيَّ سَاعِيه ، وأَمَّا الْيَوْمَ فَما كُنْتُ أُبايُعُ مِنْكمْ إِلاَّ فُلاناً وَفلاناً » متفقٌ عليه .
"Rasulullah menyampaikan dua hadits kepada kami. Saya telah melihat salah satu dari keduanya dan sekarang saya sedang menunggu yang satunya lagi. Beliau menyampaikan kepada kami bahwa amanat itu telah turun ke dalam lubuk hati manusia, kemudian turunlah Al-Qur'an, maka mereka mengetahui dari Al-Qur'an dan mengetahui dari As-Sunnah. Kemudian beliau menceritakan tentang terangkatnya amanat, beliau bersabda, 'Seorang laki-laki tidur lalu amanat dicabut dari hatinya, maka sisanya hanya tinggal sebesar noda hitam yang kecil. Kemudian dia tidur lagi, lalu amanat dicabut lagi dari hatinya, tetapi sisanya masih ada seperti bekas kapalan, seperti bara api yang kamu jatuhkan pada kakimu, maka kulitnya mengeras lalu kamu lihat ia bengkak, padahal di dalamnya tidak ada apa-apanya.' Kemudian Nabi (mencontohkan) dengan mengambil batu kerikil lalu menjatuhkan pada kakinya. Pada pagi harinya (seperti biasa) orang melakukan jual beli, tetapi hampir tidak ada seorang pun yang menunaikan amanat, hingga dikatakan, 'Sesungguhnya di bani fulan ada seorang laki-laki yang terpercaya.' Hingga dikatakan, 'Alangkah sabarnya dia! Alangkah cerdiknya dia! Alangkah pandainya dia!' Padahal dalam hati orang itu tidak terdapat iman meskipun hanya seberat biji sawi.' Sungguh aku telah mengalami suatu masa, di mana aku tidak peduli siapakah di antara kalian yang aku bai’at; jika dia seorang Muslim, maka agamanya akan mengembalikannya kepadaku, jika dia Nasrani atau Yahudi, maka walinya yang akan mengembalikannya kepadaku. Adapun hari ini, maka aku tidak membai'at seseorang dari kalian kecuali fulan dan fulan." (Muttafaq ‘alaih)