Latest videos
109. PENJAGAAN ALLAH DARI SYAITHAN
Kajian Wanita Kitab Al-Wabilush Shayyib
Pasal: PENJELASAN TINGKATAN 'UBUDIYYAH YANG PALING SEMPURNA
...
Meskipun demikian, sungguh Allah telah mengujinya dengan syahwat, amarah dan kelalaian serta diuji dengan musuhnya, yaitu iblis yang tidak pernah bosan menggodanya. Iblis menggodanya dari seluruh pintu yang berasal dari diri dan tabi'atnya sehingga jiwanya condong kepadanya karena iblis menggodanya dengan apa yang dicintai jiwanya. Lalu ia, jiwa dan hawa nafsunya bersepakat terhadap seorang hamba: (sebagai) tiga hal yang memerintah, lalu ketiganya mengutus anggota badan untuk memenuhi keinginan mereka, dan sementara anggota badan adalah alat yang menundukkan, maka tidak memungkinkannya selain melaksanakan (perintah) dengan cepat. Inilah keadaan tiga hal tersebut dan keadaan anggota badan, maka anggota badan akan senantiasa dalam ketaatan kepada mereka, bagaimanapun ia diperintahkan dan ke mana pun ia diarahkan. Ini adalah konsekuensi dari keadaan seorang hamba.
Pada akhirnya rahmat Allah Yang Mahaperkasa lagi Maha-bijaksana menuntut adanya pasukan lainnya untuk menolongnya dan melengkapi kekuatannya untuk melawan musuh yang hendak membinasakannya. Maka Allah Ta'ala mengutus kepadanya Rasul-Nya, menurunkan kitab-Nya kepada Rasul itu, dan menolongnya dengan Malaikat-Malaikat yang mulia untuk melawan musuhnya, yaitu syaithan. Apabila syaithan memerintahkannya dengan satu perintah, maka Malaikat itu akan memerintahkannya dengan perintah dari Rabb-nya, kemudian menjelaskan bahwa ketaatan kepada syaithan itu akan berakhir pada kebinasaan; syaithan akan mendatangi hamba pada satu kesempatan dan Malaikat akan datang kepadanya pada kesempatan lain. Maka orang yang mendapatkan pertolongan adalah orang yang ditolong oleh Allah Ta'ala, dan orang yang mendapatkan penjagaan adalah orang yang dijaga oleh Allah Ta'ala.
...
672. SYAFAAT
Riyaadhush Shaalihiin
Bab 30 | Syafaat
QS. An-Nisa: 85
Allah berfirman,
مَّن يَشْفَعْ شَفَٰعَةً حَسَنَةً يَكُن لَّهُۥ نَصِيبٌ مِّنْهَا ۖ وَمَن يَشْفَعْ شَفَٰعَةً سَيِّئَةً يَكُن لَّهُۥ كِفْلٌ مِّنْهَا ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ مُّقِيتًا
Barangsiapa yang memberikan syafa'at yang baik, niscaya ia akan memperoleh bahagian (pahala) dari padanya. Dan barangsiapa memberi syafa'at yang buruk, niscaya ia akan memikul bahagian (dosa) dari padanya. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. An-Nisa: 85)
MERENDAHLAH KEPADA ALLAH KETIKA DATANG MUSIBAH
Kajian Tematik
834. SUAMI YANG BERTAKWA PASTI MEMBERI NAFKAH KEPADA ISTRI
Riyaadush Shaalihiin
Bab 36 | Menafkahi Keluarga
QS. Ath-Thalaq: 7
Allah berfirman,
لِيُنفِقْ ذُو سَعَةٍ مِّن سَعَتِهِۦ ۖ وَمَن قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهُۥ فَلْيُنفِقْ مِمَّآ ءَاتَىٰهُ ٱللَّهُ ۚ لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفْسًا إِلَّا مَآ ءَاتَىٰهَا ۚ سَيَجْعَلُ ٱللَّهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُسْرًا
Artinya: Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.
121. TIPS MENGHINDARI SIFAT SOMBONG
Tadzkiratus saami' wal mutakallim fii adabil 'alim wal muta'alim
(Adab Penuntut Ilmu dan Adab Para Ahli Ilmu)
Karya Ibnul Jama'ah
Bab 2, Pasal 1, Poin 9
9. MENSUCIKAN JIWA DAN RAGANYA
Membersihkan jiwa dan raganya dari akhlak yang tercela serta menghiasinya dengan ahlak yang mulia.
Diantara ahlak yang jelek adalah: khianat, hasad, lalim, marah bukan karena Allah, curang, sombong*, riya, bangga diri, sum 'ah, pelit, keji, kufur nikmat, serakah, angkuh, sombong.
*Nabi besabda: "Kesombongan adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia." (HR. Muslim (91)(147)).
567. TIADA PENOLONG BAGI ORANG YANG ZHALIM
Riyaadhush Shaalihiin
Bab 26 | Larangan berbuat zhalim & perintah mengembalikan yang diambil secara zhalim
QS. Ghafir: 18 & Al-Hajj: 71
Allah berfiirman,
وَأَنذِرْهُمْ يَوْمَ ٱلْءَازِفَةِ إِذِ ٱلْقُلُوبُ لَدَى ٱلْحَنَاجِرِ كَٰظِمِينَ ۚ مَا لِلظَّٰلِمِينَ مِنْ حَمِيمٍ وَلَا شَفِيعٍ يُطَاعُ
Berilah mereka peringatan dengan hari yang dekat (hari kiamat yaitu) ketika hati (menyesak) sampai di kerongkongan dengan menahan kesedihan. Orang-orang yang zalim tidak mempunyai teman setia seorangpun dan tidak (pula) mempunyai seorang pemberi syafa'at yang diterima syafa'atnya. (QS. Ghafir: 18)
وَيَعْبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِۦ سُلْطَٰنًا وَمَا لَيْسَ لَهُم بِهِۦ عِلْمٌ ۗ وَمَا لِلظَّٰلِمِينَ مِن نَّصِيرٍ
Dan mereka menyembah selain Allah, apa yang Allah tidak menurunkan keterangan tentang itu, dan apa yang mereka sendiri tiada mempunyai pengetahuan terhadapnya. Dan bagi orang-orang yang zalim sekali-kali tidak ada seorang penolongpun. (QS. Hajj: 71)
841. ISLAM MEMULIAKAN WANITA DENGAN NAFKAH
Riyaadush Shaalihiin
Bab 36 | Menafkahi Keluarga
Hadits ke-296 | Hadits Abu Abdullah Radhiallahu ‘anhu
Dari Abu Abdullah Radhiallahu ‘anhu dan dipanggil juga dengan Abu Abdurrahman Tsauban bin Bujdud, maula (mantan sahaya) Rasulullah ﷺ , beliau berkata, Rasulullah ﷺ bersabda,
وعن أبي عبدِ اللَّهِ وَيُقَالُ له : أبي عبدِ الرَّحمن ثَوْبانَ بْن بُجْدُدَ مَوْلَى رسولِ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قال : قال رسولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « أَفْضَلُ دِينَارٍ يُنْفِقُهُ الرَّجُلُ دِينَارٌ يُنْفِقُهُ عَلَى عِيالِهِ ، وَدِينَارٌ يُنْفِقُهُ عَلَى دابَّتِهِ في سبيلِ اللَّه ، ودِينَارٌ يُنْفِقُهُ علَى أَصْحابه في سبِيلِ اللَّهِ » رواه مسلم
"Dinar terbaik yang dibelanjakan oleh seseorang adalah dinar yang dia nafkahkan untuk keluarganya, dinar yang dia nafkahkan untuk kendaraannya di jalan Allah, dan dinar yang dia belanjakan untuk para sahabatnya di jalan Allah." (HR. Muslim)
634. MENGGAGALKAN PENJUALAN ORANG LAIN
Riyaadhush Shaalihiin
Bab 27 | Mengagungkan kehormatan kaum muslimin & penjelasan tentang hak-hak mereka, serta mengasihi & menyayangi mereka
Hadits ke-240 | Hadits Abu Hurairah Radhiallahu 'anhu
Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu beliau berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda,
وعنه قال : قال رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « لا تَحاسدُوا ولا تناجشُوا ولا تَباغَضُوا ولا تَدابرُوا ولا يبِعْ بعْضُكُمْ عَلَى بيْعِ بعْضٍ ، وكُونُوا عِبادَ اللَّه إِخْواناً. المُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِم لا يَظلِمُه ولا يَحْقِرُهُ ولا يَخْذُلُهُ . التَّقْوَى هَاهُنا ويُشِيرُ إِلَى صَدْرِهِ ثَلاَثَ مرَّاتٍ بِحسْبِ امْرِيءٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِر أَخاهُ المسلم . كُلَّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حرامٌ دمُهُ ومالُهُ وعِرْضُهُ » رواه مسلم .
"Janganlah kalian saling hasad, saling berbuat najasy, saling membenci, dan saling membelakangi, dan janganlah sebagian dari kalian menjual atas penjualan sebagian yang lain, dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang Muslim adalah saudara Muslim lainnya, dia tidak menganiayanya, tidak meremehkannya, dan tidak membiarkannya. Takwa itu ada di sini -beliau menunjuk ke dadanya tiga kali-. Cukuplah seseorang itu dianggap buruk, bila dia merendahkan saudaranya yang Muslim. Setiap Muslim atas Muslim lain adalah haram; darahnya, hartanya, dan kehormatannya." (HR. Muslim)
731. LEBIH MENYEDIHKAN
DARI ANAK YATIM
Riyaadush Shaalihiin
BAB 33 | Bersikap lembut kepada anak yatim, anak-anak perempuan, orang-orang lemah, miskin, patah hati, serta berbuat baik, menyayangi, rendah hati, & bersikap sopan terhadap mereka
Hadits ke-268 | Hadits Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu
Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu, beliau berkata, Rasulullah ﷺ bersabda,
وعن أَبي هريرة رضي اللَّه عنه قال : قال رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : «كَافِل الْيتيمِ لَهُ أَوْ لِغَيرِهِ . أَنَا وهُوَ كهَاتَيْنِ في الجَنَّةِ » وَأَشَارَ الرَّاوي وهُو مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ بِالسَّبَّابةِ والْوُسْطى . رواه مسلم
"Orang yang mengurusi anak yatim, miliknya atau milik orang lain, dia dan saya seperti ini di surga." Perawi hadits ini, Malik bin Anas memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah. (HR. Muslim)
Kajian tematik dengan tema yang berkaitan dengan bulan suci Ramadhan.
Kajian ini diadakan di Masjid Nurul Iman Blok M Square, Jakarta.
📩
Facebook, Instagram, YouTube, Telegram, SoundCloud: @muhammadnuzuldzikri
www.muhammadnuzuldzikri.com
613. MENDAPATKAN JAMINAN ALLAH ﷻ
Riyaadhush Shaalihiin
Bab 27 | Mengagungkan kehormatan kaum muslimin & penjelasan tentang hak-hak mereka, serta mengasihi & menyayangi mereka
Hadits ke-236 | Hadits Jundub Bin Abdullah Radhiallahu ‘anhu
Dari Jundub bin Abdullah Radhiallahu ‘anhu beliau berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda,
وعن جُنْدِبِ بن عبد اللَّه رضي اللَّه عنه قال: قال رسولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم:«منْ صَلَّى صَلاةَ الصُّبحِ فَهُوَ فِي ذِمةِ اللَّه فَلا يطْلُبنَّكُمْ اللَّهُ مِنْ ذِمَّتِهِ بِشَيْءٍ ، فَإِنَّهُ منْ يَطْلُبْهُ مِنْ ذِمَّتِهِ بِشَيْءٍ يُدرِكْه ، ثُمَّ يكُبُّهُ عَلَى وجْهِهِ في نَارِ جَهَنَّم » رواه مسلم
"Barangsiapa yang telah melaksanakan Shalat Shubuh, maka dia berada dalam jaminan Allah. Maka jangan sampai Allah menuntut kalian sedikit pun karena jaminanNya, karena barangsiapa yang Allah menuntutnya sedikit saja karena jaminanNya, niscaya Dia mendapatkannya kemudian mencampakkannya ke dalam Neraka Jahanam di atas wajahnya.” (HR. Muslim)
831. MEMBERIKAN NAFKAH SESUAI KEMAMPUANNYA
Riyaadush Shaalihiin
Bab 36 | Menafkahi Keluarga
QS. Ath-Thalaq: 7
Allah berfirman,
لِيُنفِقْ ذُو سَعَةٍ مِّن سَعَتِهِۦ ۖ وَمَن قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهُۥ فَلْيُنفِقْ مِمَّآ ءَاتَىٰهُ ٱللَّهُ ۚ لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفْسًا إِلَّا مَآ ءَاتَىٰهَا ۚ سَيَجْعَلُ ٱللَّهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُسْرًا
Artinya: Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.
126. JANGAN PELIT
Tadzkiratus saami' wal mutakallim fii adabil 'alim wal muta'alim
(Adab Penuntut Ilmu dan Adab Para Ahli Ilmu)
Karya Ibnul Jama'ah
Bab 2, Pasal 1, Poin 9
9. MENSUCIKAN JIWA DAN RAGANYA
Membersihkan jiwa dan raganya dari akhlak yang tercela serta menghiasinya dengan ahlak yang mulia.
Diantara ahlak yang jelek adalah: khianat, hasad, lalim, marah bukan karena Allah, curang, sombong, riya*, bangga diri, sum 'ah, pelit, keji, kufur nikmat, serakah, angkuh, sombong.
120. TIDAK SOMBONG ADALAH KUNCI KEBAIKAN
Tadzkiratus saami' wal mutakallim fii adabil 'alim wal muta'alim
(Adab Penuntut Ilmu dan Adab Para Ahli Ilmu)
Karya Ibnul Jama'ah
Bab 2, Pasal 1, Poin 9
9. MENSUCIKAN JIWA DAN RAGANYA
Membersihkan jiwa dan raganya dari akhlak yang tercela serta menghiasinya dengan ahlak yang mulia.
Diantara ahlak yang jelek adalah: khianat, hasad, lalim, marah bukan karena Allah, curang, sombong*, riya, bangga diri, sum 'ah, pelit, keji, kufur nikmat, serakah, angkuh, sombong.
*Nabi besabda: "Kesombongan adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia." (HR. Muslim (91)(147)).