537. SEBAB-SEBAB DICABUTNYA AMANAT | Riyaadhush Shaalihiin
537. SEBAB-SEBAB DICABUTNYA AMANAT
Riyaadhush Shaalihiin
Bab 25 | Perintah menunaikan amanat
Hadits ke-205 | Hadits Hudzaifah bin al-Yaman Radhiallahu 'anhu
Dari Hudzaifah bin al-Yaman Radhiallahu ‘anhu, beliau berkata,
وعن حُذيْفَة بنِ الْيمانِ ، رضي اللَّه عنه ، قال: حدثنا رسولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، حَديثْين قَدْ رَأَيْتُ أَحدهُمَا ، وَأَنَا أَنْتظرُ الآخَرَ : حدَّثَنا أَنَّ الأَمَانَة نَزلتْ في جَذْرِ قُلُوبِ الرِّجَالِ ، ثُمَّ نَزَلَ الْقُرآنُ فَعلموا مِنَ الْقُرْآن ، وَعلِمُوا مِنَ السُّنَّةِ ، ثُمَّ حَدَّثنا عَنْ رَفْعِ الأَمانَةِ فَقال : «يَنَـامُ الرَّجل النَّوْمةَ فَتُقبضُ الأَمَانَةُ مِنْ قَلْبِهِ ، فَيظلُّ أَثَرُهَا مِثْلَ الْوَكْتِ ، ثُمَّ ينامُ النَّوْمَةَ فَتُقبضُ الأَمَانَةُ مِنْ قَلْبِهِ ، فَيظَلُّ أَثَرُهَا مِثْل أثرِ الْمَجْلِ ، كجَمْرٍ دَحْرجْتَهُ عَلَى رِجْلكَ ، فَنفطَ فتَراه مُنْتبراً وَلَيْسَ فِيهِ شَيءٌ » ثُمَّ أَخذَ حَصَاةً فَدَحْرجَهَا عَلَى رِجْلِهِ ، فَيُصْبحُ النَّاسُ يَتبايَعونَ ، فَلا يَكادُ أَحَدٌ يُؤدِّي الأَمَانَةَ حَتَّى يُقَالَ : إِنَّ في بَنِي فَلانٍ رَجُلاً أَمِيناً ، حَتَّى يُقَالَ لِلَّرجلِ : مَا أَجْلدهُ مَا أَظْرَفهُ ، مَا أَعْقلَهُ ، وَمَا في قلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلِ مِنْ إِيمانٍ. وَلَقَدْ أَتَى عَلَيَّ زَمَانٌ وَمَا أُبَالِي أَيُّكُمْ بايعْتُ ، لَئِنْ كَانَ مُسْلماً ليردُنَّهُ عَليَّ دِينُه ، ولَئِنْ كَانَ نَصْرانياً أَوْ يَهُوديًّا لَيُرُدنَّهُ عَلَيَّ سَاعِيه ، وأَمَّا الْيَوْمَ فَما كُنْتُ أُبايُعُ مِنْكمْ إِلاَّ فُلاناً وَفلاناً » متفقٌ عليه .
"Rasulullah menyampaikan dua hadits kepada kami. Saya telah melihat salah satu dari keduanya dan sekarang saya sedang menunggu yang satunya lagi. Beliau menyampaikan kepada kami bahwa amanat itu telah turun ke dalam lubuk hati manusia, kemudian turunlah Al-Qur'an, maka mereka mengetahui dari Al-Qur'an dan mengetahui dari As-Sunnah. Kemudian beliau menceritakan tentang terangkatnya amanat, beliau bersabda, 'Seorang laki-laki tidur lalu amanat dicabut dari hatinya, maka sisanya hanya tinggal sebesar noda hitam yang kecil. Kemudian dia tidur lagi, lalu amanat dicabut lagi dari hatinya, tetapi sisanya masih ada seperti bekas kapalan, seperti bara api yang kamu jatuhkan pada kakimu, maka kulitnya mengeras lalu kamu lihat ia bengkak, padahal di dalamnya tidak ada apa-apanya.' Kemudian Nabi (mencontohkan) dengan mengambil batu kerikil lalu menjatuhkan pada kakinya. Pada pagi harinya (seperti biasa) orang melakukan jual beli, tetapi hampir tidak ada seorang pun yang menunaikan amanat, hingga dikatakan, 'Sesungguhnya di bani fulan ada seorang laki-laki yang terpercaya.' Hingga dikatakan, 'Alangkah sabarnya dia! Alangkah cerdiknya dia! Alangkah pandainya dia!' Padahal dalam hati orang itu tidak terdapat iman meskipun hanya seberat biji sawi.' Sungguh aku telah mengalami suatu masa, di mana aku tidak peduli siapakah di antara kalian yang aku bai’at; jika dia seorang Muslim, maka agamanya akan mengembalikannya kepadaku, jika dia Nasrani atau Yahudi, maka walinya yang akan mengembalikannya kepadaku. Adapun hari ini, maka aku tidak membai'at seseorang dari kalian kecuali fulan dan fulan." (Muttafaq ‘alaih)