Berikutnya

Syarah Aqidah: (Point 24) Larangan Ghuluw l Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas

0 Tampilan· 29 Berbaris 2023
Rodja Tv
Rodja Tv
Pelanggan
0
Di Lainnya

Wajibnya Mencintai Dan Mengagungkan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam Serta Larangan Ghuluw adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Syarah Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Yazid bin ‘Abdul Qadir Jawas pada Sabtu, 04 Dzulhijjah 1441 H / 25 Juli 2020 M.

CERAMAH AGAMA ISLAM TENTANG WAJIBNYA MENCINTAI DAN MENGAGUNGKAN NABI MUHAMMAD SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM SERTA LARANGAN GHULUW
Kita akan membahas poin yang ke-24, yaitu tentang wajibnya mencintai dan mengagungkan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam serta larangan ghuluw (berlebih-lebihan).

Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mempunyai kedudukan yang tinggi, kedudukan yang mulia, yang tidak dicapai oleh seorang pun dari makhluk ini. Dan beliau adalah tokohnya anak Adam pada hari kiamat. Semua Nabi dan Rasul di bawah bendera beliau nanti di hari kiamat.

Dan banyak sekali keutamaan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, puluhan. Ditulis oleh Imam Al-Qadhi ‘Iyyadh yang beliau menulis kitab tentang الشفا بتعريف حقوق المصطفى (Hak-hak Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam). Pada kitab ini dijelaskan banyak sekali keutamaannya.

Ketika orang mencintai seseorang, tentu ada beberapa sebab. Biasanya adalah karena:

Nasabnya yang mulia.
Akhlaknya baik. Dan hal ini secara umum manusia demikian, kalau seseorang akhlaknya baik, pasti dicintai orang. Kemudian biasanya
Keberaniannya. Di kalangan orang Arab, orang yang berani itu dicintai. Maka mereka berani, tidak pernah takut. Dan Nabi berlindung dari sifat penakut.
Sifat dermawan. Nabi merupakan orang yang dermawan. Dan Nabi berlindung kepada Allah dari sifat bakhil, pelit, kikir.
Dan yang lainnya dari sifat-sifat seperti sayang kepada orang dan yang lainnya.

Kalau berbicara perihal tubuh Nabi. Bahwa Nabi adalah orang yang mulia dan ganteng Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Jadi kalau kita lihat semua sifat baik itu ada pada Rasulullah. Seharusnya ketika seseorang melihat Nabi, dia menjadi cinta, dan hal itu adalah fitrah.

Menampilkan lebih banyak

 0 Komentar sort   Sortir dengan


Berikutnya