Syarah Aqidah: (Point 25) Isra Mi'raj l Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas
Ahlus Sunnah Mengimani Peristiwa Isra’ Mi’raj adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Syarah Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Yazid bin ‘Abdul Qadir Jawas pada Sabtu, 17 Al-Muharram 1442 H / 5 September 2020 M.
CERAMAH AGAMA ISLAM TENTANG AHLUS SUNNAH MENGIMANI PERISTIWA ISRA’ MI’RAJ
Ahlus Sunnah mengimani bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah di-isra’-kan oleh Allah dari Makkah ke Baitul Maqdis lalu di-mi’raj-kan (naik) ke langit dengan ruh dan jasadnya dalam keadaan sadar, dengan dasar ayat Al-Qur’an, Allah menyebutkan dalam surat Al-Isra’ ayat yang pertama:
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ ﴿١﴾
“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya di waktu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang Kami berkahi sekitarnya agar Kami menunjukkan dari tanda-tanda kekuasaan Kami. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Al-Isra[17]: 1)
Jadi dijalankan dengan ruh dan jasadnya. Ini kita tahu dari kalimat “hamba” tentu ruh dan jasadnya dalam keadaan sadar. Sampai ke langit yang ke tujuh, ke Sidratul Muntaha. Kemudian beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memasuki Surga, melihat Neraka, melihat para Malaikat, mendengar pembicaraan Allah, bertemu dengan para Nabi, dan beliau mendapat perintah shalat yang lima waktu sehari semalam. Dan beliau kembali ke Makkah pada malam itu juga.
Ini menunjukkan bahwa Allah adanya di atas, di langit. Adapun tokoh-tokoh ahli bid’ah, mereka bingung tentang keberadaan Allah. Sampai mereka takwil ayat:
الرَّحْمَـٰنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَىٰ ﴿٥﴾
Padahal dari kejadian isra’ mi’raj ini jelas sekali, haditsnya shahih riwayat Bukhari Muslim dan yang lainnya. Bahkan dikatakan oleh Ibnul Qayyim mutawatir. Kalau mereka mengimani Nabi mi’raj, berarti Allah dimana? Tentu di langit, Allah di atas ‘Arsy. Dari sini batal pendapat mereka yang mengatakan Allah tidak di atas, tidak di bawah, tidak butuh tempat.
Selamat menyimak semoga bermanfaat.