Talbis Iblis Terhadap Bahasa dan Sastra - Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary, M.A.
Talbis Iblis Terhadap Para Ahli Bahasa Arab ini adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Talbis Iblis. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary pada Senin, 24 Rabi’ul Akhir 1443 H / 29 November 2021 M.
KAJIAN ISLAM TENTANG TALBIS IBLIS TERHADAP PARA AHLI BAHASA ARAB
Pada pertemuan sebelumnya kita telah menjelaskan talbis iblis terhadap ahli bahasa, sastra, dan juga penyair. Mereka dialihkan dari tujuan utama, yaitu tafaqquh fiddin. Untuk itulah bahasa Arab itu perlu dipelajari. Karena Allah menurunkan Al-Qur’an dalam bahasa Arab yang fasih dan Allah mengutus Nabi terakhir dari kalangan bangsa Arab dan berbicara dengan bahasa Arab yang fasih, hadits-hadits Nabi diucapkan dalam bahasa Arab.
Jika tidak akan sempurna suatu kewajiban kecuali dengan perkara itu, maka perkara itu menjadi suatu yang wajib juga. Hanya saja di sini kewajiban itu bersifat fardhu kifayah, apabila sudah diemban sebahagian orang maka gugurlah kewajiban itu atas yang lain.
Untuk menjelaskan makna-makna yang terkandung di dalam Al-Qur’an dan hadits perlu memiliki kemampuan di dalam bahasa Arab, maka wajib bagi seorang Alim ketika ingin menjelaskan satu hukum harus menguasai bahasa tersebut.
Bahasa Arab menjadi satu wasilah untuk mencapai tujuannya, yaitu mengambil istinbath-istinbath hukum dari nash-nash syar’i. Akan tetapi sebagian orang mungkin dia tidak tahu tujuan ini atau dia teralihkan dari tujuan itu. Sehingga menjadikan ilmu alat ini sebagai tujuan dan sebagai alat untuk berbangga diri dan kadang-kadang menggunakan ilmu ini untuk menjatuhkan/mempermalukan lawan debat yang mungkin tidak dikuasai oleh lawan debatnya. Sementara mungkin masalah yang diperdebatkan tidak ada kaitannya dengan ilmu tersebut.