Latest videos
838. ALLAH ﷻ AKAN MENGGANTINYA
Riyaadush Shaalihiin
Bab 36 | Menafkahi Keluarga
QS. Saba: 39
Allah ﷻ Berfirman,
قُلْ إِنَّ رَبِّى يَبْسُطُ ٱلرِّزْقَ لِمَن يَشَآءُ مِنْ عِبَادِهِۦ وَيَقْدِرُ لَهُۥ ۚ وَمَآ أَنفَقْتُم مِّن شَىْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُۥ ۖ وَهُوَ خَيْرُ ٱلرَّٰزِقِينَ
Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)". Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya. (QS. Saba: 39)
MAKNA TAUBAT (1 menitan)
Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri -hafizhahullah-
( https://bit.ly/2KR8Jko )
Video pendek diambil dari kajian:
📖 Serial Riyaadhus Shaalihiin
"61. DUNIA TIDAK PERNAH MENGENYANGKAN"
(https://youtu.be/bkpyZ9tZQ1A)
📩
Facebook, Instagram, YouTube, Telegram, SoundCloud:
@muhammadnuzuldzikri
www.muhammadnuzuldzikri.com
60. "AKU LAKUKAN INI DALAM RANGKA IBADAH?!"
Kajian Wanita Kitab Al-Wabilush Shayyib
648. PENUHILAH SUMPAH SAUDARAMU
Riyaadhush Shaalihiin
Bab 27 | Mengagungkan kehormatan kaum muslimin & penjelasan tentang hak-hak mereka, serta mengasihi & menyayangi mereka
Hadits ke-244 | Hadits Abu Umarah, аl-Bara bin Azib Radhiallahu ‘anhu
Dari Abu Umarah, аl-Bara bin Azib Radhiallahu ‘anhu, beliau berkata,
وعن أَبي عُمارة الْبراءِ بنِ عازبٍ رضي اللَّه عنهما قال : أَمرنا رسولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم بِسبْعٍ : أَمرنَا بِعِيادة الْمرِيضِ ، وَاتِّبَاعِ الْجنازةِ ، وتَشْمِيتِ الْعاطِس ، وَإِبْرارِ الْمُقْسِمِ ، ونَصْرِ المظْلُومِ ، وَإِجابَةِ الدَّاعِي ، وإِفْشاءِ السَّلامِ . وَنَهانَا عَنْ خواتِيمَ أَوْ تَختُّمٍ بالذَّهبِ ، وَعنْ شُرْبٍ بالفَضَّةِ ، وعَنِ المياثِرِ الحُمْرِ ، وَعَنِ الْقَسِّيِّ ، وَعَنْ لُبْسِ الحَرِيرِ وَالإِسْتَبْرَقِ وَالدِّيبَاجِ . متفق عليه .
"Rasulullah memerintah kami untuk melakukan tujuh perkara dan melarang kami dari tujuh perkara: Beliau memerintahkan kami untuk menjenguk orang sakit, mengiringi jenazah, bertasymit kepada orang vang bersin, memenuhi sumpah orang yang bersumpah, menolong orang yang teraniaya, memenuhi undangan orang yang mengundang, dan menyebarkan salam. Dan beliau melarang kami dari cincin-cincin atau bercincin dengan emas, minum dengan wadah dari perak, duduk di atas bantal (pelana) sutra yang berwarna merah, baju sutra campuran dan memakai sutra, istibraq , dan dibaj (sutra tebal)." (Muttafaq ‘alaih).
📩
Facebook, Instagram, YouTube, Telegram, SoundCloud:
@muhammadnuzuldzikri
www.muhammadnuzuldzikri.com
884. APAKAH WAJIB MENAFKAHI ANAK YANG TELAH BALIGH?
Riyaadush Shaallihin
Bab 36 | Menafkahi Keluarga
Pembahasan: Kesimpulan Bab
69. KESIBUKANMU KEBAHAGIAANMU
Kajian Wanita Kitab Al-Wabilush Shayyib
PASAL: KEISTIQAMAHAN HATI
Seorang hamba akan berada pada jalan yang lurus hanyalah dengan keistiqamahan hati dan anggota badannya. Keistiqamahan hati dibangun dengan dua asas penting:
Asas pertama, lebih mengutamakan kecintaan kepada Allah melebihi segala hal yang dicintai. Apabila kecintaan kepada Allah ber-lawanan dengan kecintaan kepada selain-Nya, maka kecintaan kepada Allah akan mendahului kecintaan kepada selain-Nya sehingga akibat dari itu merupakan konsekuensinya. Hal ini sangatlah mudah apabila hanya dengan klaim semata, dan sangatlah susah dengan perbuatan (ketika terdapat ujian maka hamba itu akan dimuliakan atau dihinakan).
Alangkah banyaknya orang yang lebih mengutamakan apa yang dicintai dan diinginkannya, atau dicintai oleh pembesarnya, pemimpinnya, gurunya, keluarganya atas apa yang dicintai oleh Allah. Maka orang ini, kecintaan kepada Allah belum dikedepankan dalam hatinya pada seluruh apa yang dicintai, kecintaan itu juga bukan me-rupakan raja yang memerintahnya, dan ia tidak memperoleh sedikit pun dari kecintaan itu melainkan kepayahan dan penghalangan sebagai bentuk balasan baginya karena lebih mengedepankan hawa nafsunya dan cenderung kepada orang yang ia agungkan dari kalangan manusia atau lebih ia cintai dari Allah Ta'ala.
Sungguh, Allah Ta'ala telah menetapkan satu ketetapan yang tidak bisa ditolak dan dicegah, yakni bahwa siapa saja yang mencintai sesuatu selain-Nya maka akan disiksa dengannya dan mesti terjadi; siapa yang takut kepada selain-Nya maka akan dikuasakan kepadanya; siapa yang menyibukkan diri dengan sesuatu selain-Nya maka itu adalah kesialan baginya; siapa yang lebih mengutamakan selain-Nya maka ia tidak akan diberkahi; dan siapa yang menyenangkan selain-Nya dengan kemurkaan-Nya maka ia akan dimurkai dan mesti terjadi.
487. NASIHAT BAGI RASULULLAH ﷺ
Riyaadhush Shaalihiin
BAB 22 | Nasihat
Hadits 186 | Hadits Abu Ruqayyah Tamim -Radhiallaahu 'anhu
Dari Abu Ruqayyah Tamim bin Aus ad-Dari -Radhiallaahu 'anhu, bahwa Nabi ﷺ bersabda,
فَالأَوَّلُ : عن أَبِي رُقيَّةَ تَميمِ بنِ أَوْس الدَّارِيِّ رضي اللَّه عنه أَنَّ النَّبِيَّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قَالَ: « الدِّينُ النَّصِيحَةُ » قُلْنَا : لِمَنْ ؟ قَالَ « للَّه وَلِكِتَابِهِ ولِرسُولِهِ وَلأَئمَّةِ المُسْلِمِينَ وَعَامَّتِهِمْ » رواه مُسْلم .
"Agama ini adalah nasihat ." Kami bertanya, "Bagi siapa?" Beliau menjawab, "Bagi Allah, KitabNya, RasulNya, para pemimpin kaum Muslimin, dan kaum muslimin secara umum." (HR. Muslim)
587. JANGAN SAMPAI BANGKRUT DI HARI KIAMAT
Riyaadhush Shaalihiin
Bab 26 | Larangan berbuat zhalim & perintah mengembalikan yang diambil secara zhalim
Hadits ke-223 | Hadits Abu Hurairahi Radhiallahu ta’ala ‘anhu
Dari Abu Hurairah Radhiallahuta’ala ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihii wa Sallam bersabda,
وعن أَبي هريرة رضي اللَّه عنه ، أَن رسولَ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قال : «أَتَدْرُون من الْمُفْلِسُ ؟» قالُوا : الْمُفْلسُ فِينَا مَنْ لا دِرْهَمَ لَهُ وَلا مَتَاعَ . فقال : « إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي مَنْ يَأْتِي يَوْمَ الْقيامةِ بِصَلاةٍ وَصِيَامٍ وزَكَاةٍ ، ويأْتِي وقَدْ شَتَمَ هذا ، وقذَف هذَا وَأَكَلَ مالَ هَذَا، وسفَكَ دَم هذَا ، وَضَرَبَ هذا ، فيُعْطَى هذَا مِنْ حسَنَاتِهِ ، وهَذا مِن حسَنَاتِهِ ، فَإِنْ فَنِيَتْ حسناته قَبْلَ أَنْ يقْضِيَ مَا عَلَيْهِ ، أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرحَتْ علَيْه ، ثُمَّ طُرِح في النَّارِ» رواه مسلم
"Tahukah kalian siapa orang yang bangkrut itu?" Mereka menjawab, "Orang yang bangkrut menurut kami adalah orang yang tidak memiliki dirham maupun harta benda." Maka beliau bersabda, "Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada Hari Kiamat dengan membawa pahala shalat, puasa, dan zakat, tetapi dia datang dalam keadaan telah mencaci orang ini, telah menuduh orang ini, telah memakan harta ini, telah menumpahkan darah orang ini, dan telah memukul orang ini, maka orang ini diberi sebagian dari kebaikannya dan ini diberi dari kebaikannya. Apabila kebaikannya telah habis sebelum kewajibannya terbayarkan, maka diambillah dosa-dosa mereka lalu dipikulkan kepadanya, kemudian dia dilempar ke neraka." (HR. Muslim)
MEMPRIORITASKAN ORANG LAIN (1 menitan)
Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri -hafizhahullah-
( https://bit.ly/2KR8Jko )
Video pendek diambil dari kajian:
📖 Serial Riyaadhus Shaalihiin
"252. KEJARLAH AMPUNAN ALLAH"
(https://youtu.be/l3UCOmqRuZw)
📩
Facebook, Instagram, YouTube, Telegram, SoundCloud:
@muhammadnuzuldzikri
www.muhammadnuzuldzikri.com
04. CITA-CITA TANPA RIDHA ALLAH AKAN SIA-SIA
Serial Ramadhan
620. HUKUM BERKHIANAT & DAMPAKNYA
Riyaadhush Shaalihiin
Bab 27 | Mengagungkan kehormatan kaum muslimin & penjelasan tentang hak-hak mereka, serta mengasihi & menyayangi mereka
Hadits ke-239 | Hadits Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu
Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu beliau berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda,
وعن أَبي هريرة رضي اللَّه عنه قال : قال رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : «المُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِم لا يخُونُه ولا يكْذِبُهُ ولا يخْذُلُهُ ، كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حرامٌ عِرْضُهُ ومالُه ودمُهُ التَّقْوَى هَاهُنا ، بِحسْبِ امْرِىءٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخاهُ المسلم» رواه الترمذيُّ وقال : حديث حسن
"Orang Muslim itu saudara Muslim yang lain, dia tidak mengkhianatinya, tidak membohonginya, dan tidak membiarkannya. Setiap Muslim atas Muslim yang lain adalah haram; kehormatan, harta, dan darahnya. Takwa itu di sini. Cukuplah seseorang itu dianggap buruk, bila dia menghina saudaranya yang Muslim." (HR. Tirmidzi, beliau berkata, "Hadits hasan.”)
113. CAHAYA VS HAWA NAFSU
Kajian Wanita Kitab Al-Wabilush Shayyib
Pasal: PENJELASAN TINGKATAN 'UBUDIYYAH YANG PALING SEMPURNA
...
Allah juga menjadikan baginya nafsul muthma' innah (jiwa yang tenang) sebagai pengganti dari nafsul 'ammarah (jiwa yang memerintah pada keburukan). Jika nafsul 'ammarahnya memerintahkan kepadanya melakukan satu keburukan, maka nafsul muthma' innah akan melarangnya dari hal tersebut; dan apabila nafsul 'ammarah melarangnya dari kebaikan, maka nafsul muthma' innah akan memerintahkan kepadanya untuk melakukan kebaikan tersebut. Seorang hamba akan mentaati nafsul ammarahnya pada satu waktu, dan di waktu lainnya akan mentaati nafsul muthma' innahnya, maka ia akan mengikuti siapa yang menang di antara keduanya. Bisa jadi juga salah satu di antara keduanya itu menang secara keseluruhan dan tidak bisa dikalahkan selamanya, dan dijadikan baginya cahaya, bashirah dan akal pikiran sebagai pengganti dari hawa nafsu yang mengajak untuk taat kepada syaithan dan nafsul 'ammarah agar tidak mentaati keduanya. Setiap kali ia ingin pergi bersama hawa nafsunya, maka akal, bashirah dan cahaya itu akan memanggilnya seraya berkata, "Berhati-hatilah! Berhati-hatilah! Sesungguhnya penghancur dan perusak berada di hadapanmu, sementara engkau adalah mangsa dari pencuri dan pembegal apabila engkau berjalan di belakang petunjuk ini."
750. KAMU BAGAIKAN MATAHARI
Riyaadush Shaalihiin
Bab 34 | Wasiat berbuat baik kepada wanita
QS. An-Nisa: 19
Allah berfirman,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا يَحِلُّ لَكُمْ أَن تَرِثُوا۟ ٱلنِّسَآءَ كَرْهًا ۖ وَلَا تَعْضُلُوهُنَّ لِتَذْهَبُوا۟ بِبَعْضِ مَآ ءَاتَيْتُمُوهُنَّ إِلَّآ أَن يَأْتِينَ بِفَٰحِشَةٍ مُّبَيِّنَةٍ ۚ وَعَاشِرُوهُنَّ بِٱلْمَعْرُوفِ ۚ فَإِن كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَىٰٓ أَن تَكْرَهُوا۟ شَيْـًٔا وَيَجْعَلَ ٱللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا
Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak. (QS. An-Nisa: 19)