Latest videos
Bagaimana cara menghilangkan rasa malas dalam diri?
Pertanyaan tersebut biasanya dilontarkan oleh seseorang yang menyadari dirinya terlalu sering membuang-buang waktu, tetapi belum bisa keluar dari zona nyaman. Malas merupakan sebuah kebiasaan yang kurang baik. Jika dibiarkan begitu saja, rasa malas bisa berdampak pada diri sendiri maupun orang lain. Rasa malas pun bisa menimbulkan beragam kerugian. Untuk itu, amalkan doa berikut agar kita tidak mager (malas gerak).
“ALLOHUMMA INNI A’UDZU BIKA MINAL ‘AJZI, WAL KASALI, WAL JUBNI, WAL HAROMI, WAL BUKHLI, WA A’UDZU BIKA MIN ‘ADZABIL QOBRI, WA MIN FITNATIL MAHYAA WAL MAMAAT." (HR. Bukhari, no. 6367 dan Muslim, no. 2706).
Keterangan doa:
1. Meminta perlindungan dari sifat ‘ajz, yaitu tidak adanya kemampuan untuk melakukan kebaikan.
2. Meminta perlindungan dari sifat kasal, yaitu tidak ada atau kurangnya dorongan (motivasi) untuk melakukan kebaikan padahal dalam keadaan mampu untuk melakukannya.
3. Meminta perlindungan dari sifat al jubn, artinya berlindung dari rasa takut (lawan dari berani), yaitu berlindung dari sifat takut untuk berperang atau tidak berani untuk beramar makruf nahi mungkar.
4. Meminta perlindungan dari al harom, artinya berlindung dari kembali pada kejelekan umur (di masa tua).
5. Meminta perlindungan dari sifat bukhl, artinya berlindung dari sifat pelit (kikir). Doa ini berisi permintaan agar seseorang bisa menunaikan hak pada harta dengan benar, sehingga memotivasinya untuk rajin berinfak (yang wajib atau yang sunnah), bersikap dermawan dan berakhlak mulia. Juga doa ini dimaksudkan agar seseorang tidak tamak dengan harta yang tidak ada padanya.
MasyaAllah, doanya ringkas tapi padat maknanya. Semoga kita bisa mengamalkan dan mengistikamahkan doa ini. Aamiin.
-
Yuk ikut beramal jariah bangun masjid, dakwah, dan kegiatan sosial lainnya lewat @rumayshopeduli
Narahubung: 0811267791
Tak satu pun manusia yang tidak suka terhadap harta. Tiada seorang pun bani Adam yang tidak senang jika rezekinya melimpah. Tiada seorang insan pun yang tidak gembira bila kekayaannya semakin berkembang. Allah Yang Maha Mengetahui telah menguraikan jati diri makhluk yang bernama manusia.
Ya.. Cinta harta dan dunia adalah sifat dasar manusia, dan yang menjadi pembeda adalah keimanan dan ketakwaan yang tersimpan dalam dada; Seberapa jauh bisa mengendalikan diri dalam mencarinya; Seberapa kuat bisa memimpin diri dalam memperolehnya.
Ironis, banyak manusia mengadu nasib demi mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya dengan cara semaunya, tanpa peduli apakah cara itu mengundang murka Allah Azza wa Jalla atau tidak?! Bahkan tanpa berpikir apakah itu akan memancing siksa-Nya. Betapa banyak kaum Muslimin meminta harta kepada penunggu pohon yang dianggap bertuah. Pun, tak sedikit manusia yang mengaku Muslim mengumpulkan kekayaan dengan memuja dan berdoa kepada benda-benda pusaka yang dianggap keramat.
Padahal, Islam yang sempurna ini telah memberikan solusi dan kunci agar rezeki seseorang lancar lagi berkah, yakni dengan memperbanyak istigfar.
Ketika menjelaskan surat Nuh yang kami kutip dalam video Rumaysho TV kali ini, Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Jika kalian meminta ampun (beristigfar) kepada Allah dan menaati-Nya, niscaya kalian akan mendapatkan banyak rezeki, akan diberi keberkahan hujan dari langit, juga kalian akan diberi keberkahan dari tanah dengan ditumbuhkannya berbagai tanaman, dilimpahkannya air susu, dilapangkannya harta, serta dikaruniakan anak dan keturunan. Di samping itu, Allah juga akan memberikan pada kalian kebun-kebun dengan berbagai buah yang di tengah-tengahnya akan dialirkan sungai-sungai.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 7: 388).
Semoga bahasan ini menjadikan kita semangat untuk memperbanyak istigfar.
-
Yuk ikut beramal jariah bangun masjid, dakwah, dan kegiatan sosial lainnya lewat @rumayshopeduli
Narahubung: 0811267791
BELAJAR SHARAF
KELAS BAHASA ARAB RUMAYSHO (K-BAR)
Bersama Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, M.Sc.
Youtube Rumaysho TV, Facebook RumayshoCom, Instagram @mabduhtuasikal
📚 KITAB RUJUKAN:
dari Al-Amtsilah At-Tashrifiyyah
Kajian Streaming ini juga disiarkan melalui:
• Youtube.com/rumayshotv
• Instagram.com/mabduhtuasikal
• Radio DS (Darush Sholihin) 107,8 FM http://bit.ly/radioDSstreaming
Semua informasi tentang kajian bersama Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, bisa didapat melalui channel Telegram:
https://t.me/kajianustadzabduh
-
Yuk ikut beramal jariyah bangun masjid, dakwah, dan kegiatan sosial lainnya lewat @rumayshopeduli
Semua informasi perihal donasi tersebut bisa didapat melalui narahubung: 0811267791
Melanjutkan kembali pembahasan hadis dalam Jami'ul ulum wal hikam, kali ini sampai pada urutan ke-48 tentang tanda kemunafikan. Nifak atau pelakunya disebut munafik merupakan salah satu penyakit yang sangat berbahaya. Jika tidak ditangani sesegera mungkin akan mengakibatkan penderitanya binasa.
Penyakit ini adalah penyakit yang amat menjijikkan dan mengakibatkan penyimpangan yang amat buruk. Seorang muslim sejati tentu sangat mewaspadai penyakit akut ini, hanya saja terkadang ia tidak menyadari bahwa ternyata ia telah terjangkiti penyakit ini, terutama nifak yang bersifat lahiriah.
Melihat bahayanya sifat nifak ini, hendaknya seorang mukmin berusaha semaksimal mungkin memasang jarak dari sifat nifak, baik nifak besar maupun kecil. Adalah para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan orang-orang saleh sangat mengkhawatirkan terjangkiti penyakit hati yang satu ini. Sampai-sampai Abu Ad-Darda’ setiap habis shalat selalu minta perlindungan kepada Allah dari sifat nifak. Kebiasaan ini pun membuat orang bertanya pada beliau, “Ada apa antara engkau dengan nifak?” “Jauhi kami. Demi Allah, sesungguhnya seseorang bisa saja agamanya berubah dalam sesaat sehingga ia terlepas darinya,” jawab Abu Ad-Darda’ radhiyallahu ‘anhu.
Imam Ahmad pernah ditanya, “Apa yang kau katakan pada orang yang tidak khawatir pada dirinya kemunafikan?” Beliau menjawab, “Apa ada yang merasa aman dari sifat kemunafikan?”
Al-Hasan Al-Bashri sampai menyebut orang yang tampak padanya sifat kemunafikan dari sisi amal (bukan i’tiqod atau keyakinan), maka ia disebut munafik. Sebagaimana ada perkataan Hudzaifah dalam hal itu. Seperti ada perkataan Asy-Sya’bi semisal itu pula, “Siapa yang berdusta, maka ia adalah munafik.” (Jaami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 2:493).
Al-Hasan Al-Bashri berkata, “Orang yang khawatir terjatuh pada kemunafikan, itulah orang mukmin. Yang selalu merasa aman dari kemunafikan, itulah senyatanya munafik.” (Jaami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 2:491).
Semoga kita dijauhkan dari sifat-sifat kemunafikan. Aamiin.
-
Yuk ikut beramal jariah bangun masjid, dakwah, dan kegiatan sosial lainnya lewat @rumayshopeduli
Semua informasi perihal donasi tersebut bisa didapat melalui narahubung: 0811267791
Sumber kajian: https://youtu.be/YZ7Bm8iddhc
Pertama, riba adalah harta haram, bahkan ancaman untuk mereka para pelaku riba sangat mengerikan, kita sepakat akan hal ini ya..
Nah, setelah kita meyakini bahwa riba adalah haram, meski dibungkus dengan nama-nama yang indah, seperti bunga di negeri kita atau faedah (manfaat) dalam bahasa arab, maka wajib bagi seorang muslim yang memiliki harta riba untuk bertobat kepada Allah dan melepaskan harta itu dari kantong, dompet, atau rekeningnya.
Lalu bagaimana cara menyucikan harta kita dari riba ini -di mana kita tahu pada zaman ini rekening kita tiap bulannya selalu diberi income berupa bunga oleh Bank-?
Coba simak video kami kali ini dengan saksama.
Ada catatan penting yang mesti dipahami saat kita mengeluarkan dana riba dari rekening kita. Harus disadari bahwa proses menyucikan/mengeluarkan harta riba tersebut bukanlah sedekah. Tidak boleh meniatkan dengan sedekah dan mengharap pahala sedekah, karena tujuan menyucikan harta riba, bukan untuk mencari pahala sedekah. Akan tetapi untuk bertobat dan membersihkan diri dari harta haram. Meskipun seseorang akan tetap mendapatkan pahala dari upaya tobatnya. Ini yang harus menjadi niat kita saat melepas harta riba dari kantong kita.
Semoga bahasan ini bermanfaat.
-
Yuk ikut beramal jariah bangun masjid, dakwah, dan kegiatan sosial lainnya lewat @rumayshopeduli
Semua informasi perihal donasi tersebut bisa didapat melalui narahubung: 0811267791
Dalam membina hubungan rumah tangga, seorang suami dan istri perlu membangun rasa cinta kasih dalam setiap aktivitasnya. Mulai dari sikap, perilaku, kata-kata, ekspresi, penampilan, dan pelayanannya dalam setiap kesempatan dan aktivitas rumah tangga (bukan hanya ketika membutuhkannya saja dan bukan hanya ketika di atas ranjang saja).
Namun, ada kalanya pasangan memiliki gelagat yang mencurigakan dan berindikasi menciderai janji suci pernikahan. Bila mulai curiga, ingatlah bahwa mencari kesalahan atau memata-matai (tajassus) orang lain hukumnya terlarang. Dilarang oleh Allah dalam Alquran dan oleh Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Allah Ta’ala berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain.” (QS. Al-Hujurat: 12).
Umumnya, orang melakukan mata-mata, cari-cari info kesalahan (tajassus), karena dia suuzan kepada korban yang dimata-matai. Sehingga tindakan tajassus, bisa dipastikan diiringi dengan suuzan. Karena itulah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menggandengkan dua larangan ini dalam hadisnya;
"Hindarilah berprasangka, karena berprasangka itu ucapan yang paling dusta. Dan jangan melakukan tajassus (memata-matai) dan tahassus (mengorek-ngorek berita). (HR. Ahmad, no. 7858 dan Bukhari, no. 5143).
Nasihat ini pun berlaku untuk masing-masing pasangan. Suami Anda, istri Anda, semua muslim di mana pun Anda berada, hukum asal tidak boleh saling memata-matai atau melakukan tindakan apa pun dalam rangka mencari-cari kesalahan orang lain. Termasuk antar-suami istri.
Anda menikah untuk membangun kebahagiaan. Bagaimana mungkin Anda bisa berbahagia, sementara anda saling curiga?!
Semoga nasihat ini bermanfaat.
-
Yuk ikut beramal jariah bangun masjid, dakwah, dan kegiatan sosial lainnya lewat @rumayshopeduli
Narahubung: 0811267791
Tidak ada seorang pun yang terlepas dari gelimang dosa. Ampunan dosa merupakan rahmat Allah yang diberikan kepada semua hamba. Namun, hal ini dikecualikan bagi orang-orang musyrik (jika sampai mati ia masih membawa dosa syiriknya tanpa bertobat), karena begitu besarnya dosa syirik. Ini menunjukkan bahwa dosa syirik merupakan dosa yang sangat besar. Sehingga, di antara keutamaan tauhid atau tidak berbuat syirik adalah selamat dari siksaan dan pasti masuk surga.
Inilah faedah yang bisa kita ambil dari hadis yang kami bawakan dalam video kami kali ini. Kewajiban yang harus ditunaikan oleh seorang hamba kepada Allah adalah tidak berbuat syirik. Pun, yang Allah janjikan jika kewajiban tersebut dipenuhi adalah Allah tidak akan menyiksa orang yang tidak berbuat syirik pada-Nya dengan sesuatu apa pun.
Ingatlah, tidaklah cukup seseorang hanya mengenal tauhid dan mengamalkannya. Pengetahuan tentang syirik pun mutlak diperlukan agar seseorang tidak terjerumus ke dalamnya. Sayangnya, banyak orang tidak memahami hakikat kesyirikan dan betapa dahsyat bahayanya sehingga mereka pun meremehkannya. Padahal semakin kuat tauhid seseorang, seharusnya ia semakin takut akan syirik dan khawatir menjadi pelakunya. Sebaliknya seseorang yang tidak memahami hakikat tauhid akan meremehkannya sehingga tidak ada sedikit pun rasa takut di hatinya.
Semoga kita dijauhkan dari dosa syirik. Aamiin.
-
Yuk ikut beramal jariah bangun masjid, dakwah, dan kegiatan sosial lainnya lewat @rumayshopeduli
Semua informasi perihal donasi tersebut bisa didapat melalui narahubung: 0811267791
Kajian Anak Rofif Kids
Bersama Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal
Semua informasi tentang kajian anak bersama Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, bisa didapatkan melalui channel Telegram berikut:
https://t.me/kelasanakrofifkids
Link Zoom dan Passcodenya juga kami share melalui channel Telegram di atas.
-
Yuk ikut beramal jariyah bangun masjid, dakwah, dan kegiatan sosial lainnya lewat @rumayshopeduli
Semua informasi perihal donasi tersebut bisa didapat melalui narahubung: 0811267791
Bagaimana hukum menggunakan boneka mannequin untuk memajang pakaian jualan kita?
Lalu, bagaimana hukum menonton film kartu untuk pendidikan anak-anak?
Kedua pembahasan ini, akan diulas oleh Ustadz M Abduh Tuasikal dapa video diatas.
Melanjutkan kisah penuh ibrah Maryam dalam proses melahirkan Nabi Isa 'alaihissalam, kali ini sampai pada peristiwa komentar kaum yang melihat Maryam punya anak tetapi tak memiliki suami. Hal ini termaktub dalam firman Allah Ta'ala yang berfirman, “Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar.” (QS. Maryam: 27).
Lalu disebutkan,
يَا أُخْتَ هَارُونَ مَا كَانَ أَبُوكِ امْرَأَ سَوْءٍ وَمَا كَانَتْ أُمُّكِ بَغِيًّا
“Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina.” (QS. Maryam: 28).
Yang dimaksud “wahai saudara perempuan Harun” adalah Harun saudara Musa, karena Maryam berasal dari keturunan Harun. Ada juga pendapat lain yang mengatakan Harun di sini adalah laki-laki saleh karena sifat Maryam sama dengannya yaitu zuhud dan rajin ibadah. (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 5:223-224).
Sedangkan Syaikh As-Sa’di dalam Tafsir As-Sa’di (hlm. 517) menyatakan bahwa saudara Maryam ada yang bernama Harun, dan orang-orang dahulu sudah terbiasa memakai nama para nabi, dan tidak mungkin yang dimaksud adalah Harun saudaranya Musa karena antara mereka melewati kurun waktu yang panjang.
Maryam ketika dituduh telah berzina karena ia sedang puasa dari berbicara, maka ia cukup berisyarat pada putranya Isa. Dalam ayat disebutkan,
فَأَشَارَتْ إِلَيْهِ ۖ قَالُوا كَيْفَ نُكَلِّمُ مَنْ كَانَ فِي الْمَهْدِ صَبِيًّا
“Maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata: “Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih di dalam ayunan?” (QS. Maryam: 29).
Simak kisah lengkapnya lewat tautan berikut:
https://rumaysho.com/23426-kis....ah-maryam-hingga-nab
Semoga bermanfaat.
*
►► SUBSCRIBE di sini untuk mengenal Islam lebih dekat: https://www.youtube.com/channe....l/UC42PJ3sXqYJwSMPti
*
Follow Us:
Twitter @RumayshoCom
https://twitter.com/RumayshoCom
Instagram @RumayshoCom
https://www.instagram.com/rumayshocom/
Facebook Muhammad Abduh Tuasikal
https://www.facebook.com/muhammad.tuasikal
Fans Page Rumaysho di Facebook
https://www.facebook.com/rumaysho/
Channel Telegram
https://telegram.me/rumayshocom
*
YUK DUKUNG DAKWAH!
Rekening Donasi Darush Sholihin dan RumayshoCom:
BANK SYARIAH MANDIRI: 7068.478.612 • BANK RAKYAT INDONESIA: 015.301.000.406.566
atas nama Yayasan Darush Sholihin
Konfirmasi Donasi: 0823-1395-0500
INFO DONASI: 0811-2677-791
*
Tentang Darush Sholihin, bisa dilihat di playlist:
https://www.youtube.com/playli....st?list=PLUYZIGi0rAX
*
SILAKAN SEBAR VIDEO-VIDEO YANG ADA DENGAN TETAP MENCANTUMKAN RUMAYSHO TV
Ada sebuah doa yang diajarkan oleh Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang isinya; "Allahumma inni as-aluka fi’lal khoiroot wa tarkal munkaroot wa hubbal masaakiin … (Artinya: Ya Allah, aku memohon kepada-Mu untuk mudah melakukan kebaikan dan meninggalkan kemungkaran, serta aku memohon kepada-Mu sifat mencintai orang miskin ...)." (HR. Tirmidzi no. 3235 dan Ahmad 5: 243, sahih).
Dari doa di atas saja, menunjukkan keutamaan seorang muslim mencintai orang miskin. Lalu kenapa sampai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam seraya berdoa sedemikian rupa? Ada apa gerangan dengan si miskin?
Mencintai orang miskin adalah tanda ikhlasnya cinta seseorang, karena apa yang dia harap dari si miskin? Si miskin tidak memiliki materi atau harta yang banyak. Beda halnya dengan seseorang mencintai orang kaya, kebanyakan pasti ada maksud, ada udang di balik batu. Pun kadang maksud mencintai orang kaya tadi tidak ikhlas. Inilah di antara alasan kenapa Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan doa yang demikian kepada kita.
Lalu siapa orang miskin yang pantas dicintai?
Tentu saja bukan orang miskin yang musyrik. Tentu saja bukan orang yang sering meninggalkan shalat, atau yang lebih parah tidak pernah shalat. Tentu saja bukan yang malas puasa wajib di bulan Ramadan. Tentu saja bukan yang gemar melakukan ajaran yang tidak ada tuntunan dalam Islam.
Yang patut dicintai adalah seorang muslim yang taat. Begitu pula bukanlah masuk kategori miskin jika malas-malasan kerja, yang hanya menjadikan meminta-minta di jalan sebagai profesi harian.
Semoga bahasan ini bermanfaat.
-
Yuk ikut beramal jariah bangun masjid, dakwah, dan kegiatan sosial lainnya lewat @rumayshopeduli
Narahubung: 0811267791
Setan tak henti-hentinya menggoda dan mengganggu manusia dari jalan kebenaran, setan pun tak segan untuk menjerumuskan manusia ke jalan kesesatan. Tidak hanya manusia yang sudah balig, bayi atau anak kecil pun tak luput dari godaannya. Itu sebabnya, para orang tua dituntut untuk terus mendoakan dan meminta perlindungan kepada Allah dari gangguan setan bagi anak-anaknya.
Bahkan, ada anjuran untuk melarang anak-anak kecil keluar rumah ketika menjelang malam, yakni mulai sore hari menjelang Magrib hingga beberapa saat setelah Isya, karena ketika itu setan yang berupa jin sedang bertebaran di muka bumi.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila datang gelap malam (sore hari), maka halangilah anak-anakmu dari keluar rumah, karena setan ketika itu berkeliaran. Jika telah berlalu sesaat dari waktu malam (waktu Isya), maka lepaskanlah mereka lagi. Hendaklah kalian menutup pintu dan berdzikir kepada Allah karena sesungguhnya setan tidak dapat membuka pintu yang tertutup.” (HR. Bukhari, no. 3304 dan Muslim, no. 2012).
Dalam perintah menutup pintu yang disebutkan dalam hadis di atas, terdapat berbagai kemaslahatan agama dan dunia berupa penjagaan jiwa dan harta dari para pelaku kejelekan dan kejahatan, terutama para setan.
Dari sini kita tahu bahwa setan mulai berkeliaran ketika menjelang malam, sehingga apabila anjuran menutup pintu-pintu rumah tidak dilakukan, dikhawatirkan akan terjadi hal buruk bagi penghuninya. Namun, boleh membuka pintu atau jendela ketika malam jika ada kebutuhan, karena perintah untuk melakukan adab-adab di atas adalah dalam rangka mencegah terjadinya keburukan.
Semoga pembahasan ini bisa menjadi peringatan untuk setiap orang tua guna mencegah anak-anak keluyuran ketika malam menjelang.
Semoga bermanfaat.
*
►► SUBSCRIBE di sini untuk mengenal Islam lebih dekat: https://www.youtube.com/channe....l/UC42PJ3sXqYJwSMPti
*
Follow Us:
Twitter @RumayshoCom
https://twitter.com/RumayshoCom
Instagram @RumayshoCom
https://www.instagram.com/rumayshocom/
Facebook Muhammad Abduh Tuasikal
https://www.facebook.com/muhammad.tuasikal
Fans Page Rumaysho di Facebook
https://www.facebook.com/rumaysho/
Channel Telegram
https://telegram.me/rumayshocom
*
YUK DUKUNG DAKWAH!
Rekening Donasi Darush Sholihin dan RumayshoCom:
BANK SYARIAH MANDIRI: 7068.478.612 • BANK RAKYAT INDONESIA: 015.301.000.406.566
atas nama Yayasan Darush Sholihin
Konfirmasi Donasi: 0823-1395-0500
INFO DONASI: 0811-2677-791
*
Tentang Darush Sholihin, bisa dilihat di playlist:
https://www.youtube.com/playli....st?list=PLUYZIGi0rAX
*
SILAKAN SEBAR VIDEO-VIDEO YANG ADA DENGAN TETAP MENCANTUMKAN RUMAYSHO TV
Nikah siri tetap dianggap sah dari sisi syari'at karena tetap memperhatikan syarat dan rukun pernikahan itu sendiri. Hanya saja, keabsahan legalitas haruslah dicatatkan di negara.
Bagaimanakah cara meresmikan pernikahan siri dalam konteks aturan negara? Kita simak penjelasannya pada video #shorts diatas.
Semoga bermanfaat.